Menuju konten utama

Kemenkopolhukam: Tak Ada Balasan dari Kelompok Santoso

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan tidak khawatir akan terjadi serangan balasan dari kelompok teroris asal Poso, Santoso, pasca kematiannya, karena tidak ada peluang untuk melakukannya.

Kemenkopolhukam: Tak Ada Balasan dari Kelompok Santoso
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan pers terkait penembakan teroris kelompok Santoso di Jakarta, Selasa (19/7). Antara foto/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan tidak khawatir akan terjadi serangan balasan dari kelompok teroris asal Poso, Santoso, pasca kematiannya, karena tidak ada peluang besar untuk kelompok Santoso melakukan balasan.

"Saya tidak melihat peluang besar atas kemungkinan serangan (balasan) dari kelompok Santoso," ujar Luhut di Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu, (20/7/2016)

Luhut menegaskan aparat Polri dan TNI yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala akan terus melakukan pengejaran terhadap 19 anggota kelompok Santoso yang masih tersisa.

Selain di Poso, Sulawesi Tengah, yang menjadi basis kelompok radikal bersenjata Santoso, aparat keamanan juga mewaspadai ancaman terorisme di sejumlah daerah lain seperti Solo, Sukabumi, serta Kepulauan Riau, di mana terkait dengan keberadaan kelompok militan Uighur dari Cina.

Luhut menerangkan pemerintah telah memberdayakan seluruh elemen aparat keamanan mulai dari Polri, TNI, Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), sampai Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk terlibat dalam pencegahan dan penanganan terorisme.

Pasalnya, beberapa waktu terakhir banyak terjadi serangan teroris yang dilakukan bukan oleh jaringan kelompok besar, melainkan secara individual (lone wolf), seperti yang terjadi di Nice, Prancis, pekan lalu.

"Jadi kalau (dilakukan oleh) lone wolf' ini bisa terjadi macam-macam yang di luar kontrol kita. Karena itu sekarang kami memberdayakan mulai dari Polri, TNI, sampai Babinsa, semua perangkat yang bisa kita gunakan untuk membuat nyaman dan aman kita gunakan," tutur Luhut.

Baca juga artikel terkait TERORISME

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh