Menuju konten utama

Kemenkeu Klaim Jumlah Pokok Lelang Terus Naik, Ini Sebabnya

Kemenkeu mencatat jumlah pokok lelang sejak 2016 hingga 2022 naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun.

Kemenkeu Klaim Jumlah Pokok Lelang Terus Naik, Ini Sebabnya
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban dalam acara Apresiasi Kekayaan Negara secara daring di Jakarta, Senin (15/11/2021). ANTARA/Agatha Olivia.

tirto.id - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah pokok lelang sejak 2016 hingga 2022 naik dari sekitar Rp12 triliun meningkat hingga Rp35 triliun. Sedangkan jumlah bea lelang yang diterima negara meningkat dari sekitar Rp270 miliar hingga menjadi lebih dari Rp800 miliar.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN), Rionald Silaban mengklaim, peningkatan kinerja lelang ini terjadi lantara terus diimbangi dengan upaya DJKN untuk memberikan pelayanan maksimal. Salah satunya melalui re-engineering lelang yang tahun ini sedang berproses.

"Upaya ini diharapkan dapat mengoptimalkan performance layanan Portal Lelang Indonesia," ujarnya dalam acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia dengan tema Semangat Kebangsaan Melandasi Lelang Menuju Pasar Dunia, Selasa (18/7/2023).

Dia menuturkan sejak dibangunnya aplikasi lelang pada 2013, DJKN secara berkesinambungan terus melakukan penyermpurnaan. Pada 2018, Aplikasi Lelang dikembangkan dan berganti nama menjadi Portal Lelang Indonesia.

Fleksibilitas tempat pelaksanaan lelang yang dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas sehingga keikutsertaan peserta lelang juga semakin meningkat. Ini merupakan salah satu dampak positif dari digitalisasi lelang.

"Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Portal Lelang Indonesia, di mana dari tahun 2016 hingga 2022 mengalami peningkatan lebih dari 400 persen. Peningkatan keikutsertaan peserta lelang tersebut juga berdampak bagi peningkatan nilai transaksi lelang dan penerimaan negara.

Perbaikan dan perkembangan yang positif dalam hal pelayanan lelang ini, menurut Rionald, merupakan kerja keras dan kolaborasi yang kuat dengan semua pihak, baik pihak stakeholder, Balai Lelang, maupun Pejabat Lelang Kelas II.

Semangat kolaborasi ini, harapnya, dapat terus berlanjut guna mewujudkan pengembangan lelang Indonesia yang sekelas dengan pasar lelang dunia.

Rionald juga berharap, acara puncak 115 Tahun Lelang Indonesia ini dapat menjadi sarana edukasi, komunikasi, dan sosialisasi lelang kepada masyarakat. Selain itu, juga dapat menjadi sarana tempat bertemunya penjual dan pembeli, dan sarana pertemuan berbagai komunitas sehingga dapat lebih memasyarakatkan dan memperluas pasar lelang.

Baca juga artikel terkait DJKN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang