Menuju konten utama

Kemendiktisaintek Alokasikan Rp210 M Dukung Peningkatan Mutu PTS

Kemendiktisaintek mengalokasikan anggaran sebesar Rp210 miliar untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Kemendiktisaintek Alokasikan Rp210 M Dukung Peningkatan Mutu PTS
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdiktisaintek Khairul Munadi dalam acara Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) bersama pimpinan Universitas Syiah Kuala (USK) yang berlangsung di Banda Aceh, Jumat (7/2/2025). FOTO/Kemdiktisaintek RI

tirto.id - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengalokasikan anggaran sebesar Rp210 miliar untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui Program Penguatan PTS (PP-PTS) tahun 2025.

Dana ini bersifat kompetitif dan ditujukan untuk pengadaan peralatan pembelajaran yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Dirjen Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, menjelaskan bahwa alokasi dana ini akan disalurkan berdasar proposal yang diajukan masing-masing PTS.

“Secara umum saya sampaikan, untuk konteks anggaran semuanya lebih kurang sekitar Rp210 miliar. Ini sifatnya juga kompetitif. Jadi, ada pengusulan dari perguruan tinggi. Nanti akan dilakukan seleksi berdasarkan panduan yang telah disiapkan,” kata Khairul, dalam konferensi pers, Senin (3/6/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kelembagaan Kemendiktisaintek, Muhammad Najib, menambahkan bahwa tidak ada sistem kuota pendanaan dalam bantuan ini. Melainkan, dana yang diberikan akan sesuai dengan peruntukannya seperti yang tertera pada proposal yang diajukan.

Pada tahun lalu, Najib menyebut bantuan maksimal yang diterima PTS adalah berkisar Rp300 juta per kampus.

“[Pemberian] peralatan, jadi kita ingin memberikan penguatan pada mutu pembelajaran, sehingga memang peralatannya itu diberikan peralatan yang related [berhubungan] dengan peningkatan kualitas mutu pembelajarannya,” ujar Najib.

Meskipun demikian, Najib menyebut prodi perguruan tinggi yang telah menerima bantuan pada tahun lalu tidak bisa kembali menerima untuk prodi yang sama tahun ini. Hal ini, kata dia, bertujuan sebagai bentuk pemerataan.

“Kalau tahun kemarin sudah dapat, tahun ini skip dulu. Kita skip dulu supaya ada pemerataan prodi-prodi yang lain bisa diterima. Nah walaupun untuk perubahan tinggi yang sama masih boleh dapat, tapi prodinya harus beda,” terang Najib.

Lebih jauh, Najib mengatakan hasil evaluasi program menunjukkan bantuan ini berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Dia menilai mahasiswa jadi lebih mudah mengakses pembelajaran, dan dosen juga lebih terbantu dalam menjalankan proses belajar-mengajar.

“Dengan peralatan yang kita berikan itu, dia bisa meningkatkan kualitas pembelajaran seperti apa, itu kita evaluasi, sesuai dengan analisis kebutuhan dari prodi tersebut,” tutur Najib.

Sebagai informasi, pengajuan proposal bantuan PTS ini berakhir pada 20 Juni mendatang. Ihwal informasi lebih lanjut terkait PP-PTS 2025, perguruan tinggi terkait dapat mengakses di laman web resmi di https://pppts.kemdiktisaintek.go.id/.

Baca juga artikel terkait PERGURUAN TINGGI SWASTA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama