Menuju konten utama

Keluarga Gamma Bersikukuh Diintimidasi Kapolrestabes Semarang

Pihak keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy menyesalkan simpulan Habiburokhman bahwa tak ada intimidasi hanya dari keterangan polisi saja.

Keluarga Gamma Bersikukuh Diintimidasi Kapolrestabes Semarang
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) bersama Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

tirto.id - Keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK korban penembakan polisi di Kota Semarang bersikukuh adanya intimidasi yang dilakukan rombongan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

Pernyataan itu sekaligus mengkritik perkataan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, yang menyimpulkan tak adanya intimidasi hanya berdasarkan keterangan polisi tanpa mengonfrontasi keterangan keluarga Gamma.

Paman Gamma, Agung menyatakan bahwa intimidasi atau yang mereka sebut sebagai intervensi itu benar-benar terjadi. Kejadian itu berlangsung Senin (25/11/2024) atau sehari pasca-tewasnya Gamma.

Agung bercerita, saat itu Kapolrestabes bersama rombongan mendatangi rumah Gamma di wilayah Semarang Barat untuk menyampaikan belasungkawa.

Dari rombongan itu, ada empat orang yang berbicara kepada keluarga Gamma. Yakni Kapolrestabes, Kasat Narkoba, Kasat Reskrim, dan seorang yang kelak diketahui sebagai seorang wartawan.

Di hadapan pihak keluarga, wartawan dan Kapolrestabes memintanya untuk membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma mengikhlaskan kematian Gamma dan tidak akan memperbesar kasus penembakan.

Awalnya, permintaan membuat video pernyataan diutarakan wartawan tersebut.

"Pak ini untuk biar beritanya tidak menyebar ke mana-mana sebaiknya dari keluarga korban, membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma sudah mengikhlaskan kejadian ini, dan tidak akan membesar-besarkan masalah ini," ucap Agung menirukan pernyataan wartawan.

Konpers Keluarga Korban Penembakan

Ayah kandung Gamma, Andi prabowo; juru bicara keluarga Gamma, Subambang; dan paman Gamma, Agung saat memberikan keterangan usai menonton siaran rapat Komisi III, Selasa (3/12/2024). (FOTO/Baihaqi Annizar)

Namun, Agung yang saat itu mewakili keluarga Gamma langsung menolak permintaan yang disampaikan wartawan tersebut. Lantas, Kombes Irwan menimpali sembari mengulangi perkataan wartawan tadi.

"Saya nggak mau saya, terus Pak Kapolres juga bilang 'nggak apa-apa, Pak, nanti Bapak memberi pernyataan seperti ini aja'. Terus Pak Kapolres dia mengulangi itu (menyuruh) bikin bahwa ini keluarga Gamma mengikhlaskan kejadian ini dan tidak akan memperbesar masalah ini," jelas Agung.

Untuk kedua kalinya, Agung menegaskan menolak permintaan tersebut.

"Saya harus rembugan dengan keluarga besar kami, saya nggak berani untuk memutuskan atau memberi pernyataan sendiri," jelasnya.

Tak lama setelah itu, pihak kepolisian pulang. Agung melihat wartawan tersebut satu mobil dan duduk di sebelah Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar. Sehingga, saat itu ia mengira wartawan tersebut merupakan anggota polisi.

Belakangan diketahui orang tersebut adalah jurnalis CNN Indonesia, Damar Sinuko, yang kini telah dibebastugaskan oleh kantornya, imbas terlibat dalam intimidasi ke pihak keluarga Gamma.

Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, membenarkan telah mengeluarkan pernyataan resmi berkait pembebastugasan Damar yang selama ini bertugas di Semarang itu.

"Itu benar pernyataan yang saya buat," jawab Titin saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (3/12/2024) malam.

Titin mengatakan bahwa dia membaca atau mendengar berbagai pertanyaan dan laporan yang mengaitkan Damar dengan kasus tewasnya siswa SMK di Semarang.

Titin mengkonfirmasi bahwa Damar Sinuko merupakan jurnalis CNN Indonesia. Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga tengah menginvestigasi kebenaran dugaan intimidasi tersebut.

"Segera setelah munculnya pemberitaan di atas, kami melakukan investigasi internal untuk memeriksa kebenaran dugaan tersebut. Pada saat yang sama, jurnalis yang dilaporkan dibebastugaskan dari kegiatan jurnalistik apa pun hingga diambilnya keputusan lebih lanjut," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menyebut tak ada intervensi dari pihak kepolisian terhadap keluarga Gamma. Setahunya, saat itu rombongan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar justru takziah ke rumah korban.

"Enggak ada (intervensi). Tadi disampaikan justru Pak Kapolres itu datang di takziah dalam konteks menyampaikan belasungkawa," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).

Atas dasar itu, Habiburokhman membantah tuduhan polisi mengintervensi keluarga Gamma atas insiden penembakan tersebut. Sejauh ini, politikus Partai Gerindra itu belum melihat adanya kejanggalan yang mengarah pada intervensi keluarga korban.

"Intervensinya seperti apa? Kita lihat kan tadi sudah dijelaskan semua. Alat buktinya ada. Saksi-saksinya ada," ucap Habiburokhman.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Baihaqi Annizar

tirto.id - Hukum
Kontributor: Baihaqi Annizar
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Bayu Septianto