Menuju konten utama

Keluarga Gamma Ungkap Sempat Diintimidasi Kapolrestabes Semarang

Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Agus Suryonugroho, menilai dugaan intimidasi akan terbukti atau tidak dalam sidang etik di internal Polri.

Keluarga Gamma Ungkap Sempat Diintimidasi Kapolrestabes Semarang
Wakapilda Jateng (pegang mik) saat menjelaskan progres penanganan kasus polisi tembak siswa SMK, Senin (2/12/2024). tirto.id/Baihaqi Annizar

tirto.id - Pihak kepolisian disebut-sebut sempat mengintimidasi keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Semarang yang tewas karena ditembak polisi bernama Aipda Robig Zaenudin.

Keluarga korban yang enggan disebutkan namanya, bercerita diminta membuat pernyataan bahwa kasus kematian Gamma telah selesai dan tidak diperpanjang. Permintaan polisi ini terjadi pada Senin (25/11/2024) malam atau sehari usai kejadian penembakan.

Saat itu rumah korban yang berada di Jalan Borobudur Timur, Semarang Barat, didatangi rombongan yang dipimpin Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar. Selain polisi, ada seorang yang mengaku wartawan, katanya dalam rombongan itu.

"Kami diminta membuat pernyataan bahwa kasus ini sudah selesai, supaya tidak ke mana-mana. Istilahnya diminta mengikhlaskan," ujar perwakilan keluarga yang belum berkenan disebutkan namanya saat ditemui awak media, Minggu (1/12/2024).

Pihak keluarga korban juga menyebut intimidasi dilakukan seorang yang mengaku wartawan yang datangf bersama dengan Kapolrestabes Semarang. Ia meminta membuat ucapan video dengan narasi yang telah disiapkan.

"Diminta bikin video. Yang minta wartawan itu," imbuhnya saat ditemui di Kota Semarang.

Setelah mempertimbangkan banyak hal, pihak keluarga sepakat untuk tidak menuruti permintaan tersebut. Sebab, ia merasa ada kejanggalan dari keterangan yang disampaikan polisi.

"Setelah kami diskusi dengan keluarga, akhirnya kami menolak," bebernya.

Saat ini pihak keluarga telah melaporkan kasus kematian Gamma ke polisi. Ia melaporkan Aipda Robig atas dugaan pembunuhan atau penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Polisi Bantah Intimidasi

Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Agus Suryonugroho secara tersirat membantah klaim keluarga Gamma soal adanya intimidasi.

"Intervensi barangkali karena proses penegakan hukum itu harus transparansi, equality before the law dan due the process of law," kata Agus di Mapolda Jateng, Senin (2/12/2024).

Bantahan tersebut bisa dibuktikan saat sidang etik yang akan digelar dalam waktu dekat. Menurut Agus, klaim intimidasi keluarga korban itu akan terbantahkan dengan sendirinya dalam pemeriksaan sidang etik di institusi Polri.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan pihak kepolisian masih menelusuri dugaan adanya intimidasi ke pihak keluarga korban oleh kepolisan.

"Informasi ini harus kita cross check dulu," tutur Artanto.

Sebelumnya diberitakan, siswa SMKN 4 Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy tewas usai mengalami luka tembak.

Siswa kelas XI Teknik Mesin tersebut diduga ditembak oleh polisi di kawasan Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari.

Selepas kejadian, muncul kecurigaan bahwa polisi merekayasa kronologi kasus tewasnya Gamma.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Baihaqi Annizar

tirto.id - Hukum
Kontributor: Baihaqi Annizar
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Bayu Septianto