tirto.id - Apa bentuk kerjasama antara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan M. Ikhlas Thamrin sebagai founder BBM Bobibos? Simak ulasan lengkapnya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Bobibos sepakat bekerja sama mengolah limbah jerami yang selama ini terabaikan menjadi bahan bakar ramah lingkungan berkualitas tinggi.
Sebelum resmi melakukan kerjasam dengan BBM Bobibos, Dedi Mulyadi turut melakukan uji coba BBM Bobibos untuk mesin traktor yang digunakan di wilayah Lembur Pakuan pada Selasa (11/11/2025).
BBM Bobibos merupakan energi alternatif berbahan baku jerami yang diolah dengan metode khusus hingga menghasilkan BBM jenis bensin dan solar.
Isi Kerjasama Dedi Mulyadi dan BBM Bobibos
Kerja sama KDM dan Bobibos ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Lembur Pakuan, pada Sabtu (15/11). Dalam kesempatan tersebut, KDM dan Bobibos akan melakukan uji coba pembuatan Bobibos di daerah Lembur Pakuan.
Selama dua pekan ke depan, lahan pertanian di Lembur Pakuan akan memasuki masa panen. Momen ini dinilai menjadi momen yang tepat untuk mengolah jerami menjadi BBM Bobibos.
“Dan yang paling utama adalah membuktikan kepada publik. Toh kita kan uji coba bukan untuk diperjualbelikan ke publik. Kita uji coba untuk digunakan di internal saya. Di motor yang saya punya, di mobil yang saya punya, di traktor yang saya punya,” ujar KDM dalam pertemuan dengan pihak Bobibos, dikutip dari unggahan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Melalui MoU yang ditandatangani oleh KDM dan pihak Bobibos, KDM akan menyediakan jerami yang dibutuhkan untuk membuat BBM Bobibos. Tak hanya itu, KDM juga menyediakan lokasi uji coba Bobibos.
Berdasarkan analisis pihak Bobibos, lahan sawah 500 hektar akan menghasilkan 1,5 juta liter BBM Bobibos.
“Kita ingin membaginya per 500 hektar. Jika dalam satu bulan panen padi seluas 500 hektar, maka limbah Jerami yang ada akan menghasilkan 1,5 juta liter,” ujar M. Ikhlas Thamrin dalam pertemuan dengan KDM, Minggu (16/11).
Pada tahap awal, mesin yang akan digunakan untuk tahap uji coba Bobibos di Lembur Pakuan menggunakan mesin yang kecil. Sementara, mesin berkapasitas besar akan segera dirancang oleh pihak Bobibos.
KDM disebut akan membeli 2 buah tangki kapasitas 2000 liter untuk menyimpan hasil bahan bakar yang telah jadi. Adapun lokasi uji coba dan penanaman tangki di bawah tanah akan digelar di lokasi milik KDM yang jauh dari pemukiman warga.
Rencananya, hasil uji coba Bobibos digunakan oleh KDM untuk memenuhi kebutuhan internal dan tidak diperjualbelikan. Kebutuhan internal mencakup traktor pertanian di Lembur Pakuan, alat berat, dan beberapa truk pengangkut sawah.
Lebih jauh, Bobibos rencananya juga akan dihibahkan oleh KDM kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, hingga Pemerintah Kota di Jawa Barat dalam memenuhi kebutuhan BBM. Hal ini juga dapat menekan anggaran yang diperlukan untuk alokasi anggaran pembelian BBM.
Dalam kesepakatan kerjasama tersebut, disebutkan bahwa seluruh proses tahap uji coba akan menggunakan biaya pribadi KDM. Sementara, pihak Bobibos menyiapkan mesin dan formal pembuatan Bobibos.
Sebagai informasi, BBM Bobibos merupakan produk inovasi energi alternatif biofuel. BBM Bobibos diklaim sebagai BBM yang ramah lingkungan. Hasil riset insentif yang dilakukan oleh M. Ikhlas Thamrin bersama tim selama lima tahun menunjukkan Bobibos menghasilkan emisi mendekati nol dari seratus kali percobaan.
BBM jenis baru yang dikembangkan di Bogor ini terdiri dari dua jenis, yaitu jenis bensin dan solar. BBM Bobibos berwarna merah khusus untuk mesin diesel, sementara cairan warna putih untuk mesin bensin. BBM Bobibos menjadi salah satu solusi energi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo
Masuk tirto.id







































