tirto.id - BBM Bobibos terbuat dari bahan baku tanaman yang berasal dari limbah pertanian. Lantas, benarkah BBM Bobibos terbuat dari Jerami dan bagaimana cara kerjanya?
BBM Bobibos merupakan produk inovasi energi alternatif biofuel yang ramah lingkungan. Bahan bakar ini mulai dikembangkan di wilayah Bumi Sultan Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Produk BBM Bobibos diluncurkan pada Minggu (2/11/2025) atas nama PT Inti Sinergi Formula oleh M. Ikhlas Thamrin. Ia selaku founder Bobibos.
Secara umum, BBM Bobibos terdiri dari dua jenis, yaitu bensin dan solar. BBM Bobibos berwarna merah digunkan untuk mesin diesel, sementara warna putih dipakai untuk mesin bensin. BBM Bobibos juga diklaim dapat dipakai untuk alat pertanian seperti traktor.
Benarkah Bobibos Terbuat dari Jerami?
Melansir unggahan resmi akun Instagram (IG) @bobibos, BBM Bobibos memanfaatkan limbah pertanian, yaitu jerami. Selama ini, jerami dianggap sebagai limbah yang memiliki nilai jual rendah bahkan nyaris tak berguna.
Di beberapa daerah, jerami selama ini hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Jerami dipilih dengan alasan efisiensi biaya dan hasil energi.
Melalui riset yang berlangsung hampir satu dekade, Ikhlas Thamrin beserta tim riset memanfaatkan jerami sebagai bahan baku BBM Bobibos. Pemanfaatan Jerami sebagai sebagai bahan bakar tidak mengganggu produksi beras, namun memberi nilai ekonomi tambahan bagi petani.
Dengan mengolah sisa panen menjadi bahan bakar berkualitas tinggi, Bobibos diklaim menjadi wujud nyata menuju swasembada energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Founder Bobibos, M. Iklas Thamrin, menjelaskan bahwa pemilihan jerami sebagai bahan utama merupakan hasil kajian mendalam, bukan keputusan spontan.
"Bagaimana bahan baku ini kita cari yang melimpah, kita enggak perlu suruh masyarakat untuk tanam. Basisnya sawah itu hasilkan padi, jerami, nah itu yang kita memanfaatkan," ujar Iklas di Bumi Sultan Jonggol, dikutip dari unggahan @bebibos, Selasa (11/11).
Menurut Iklas Thamrin, jerami menjadi pilihan terbaik karena ketersediaan yang stabil dan tidak menambah biaya produksi secara signifikan. Hal ini membuat harga jual Bobibos berpotensi jauh lebih kompetitif dibanding bahan bakar konvensional.
Bagaimana Cara Kerja Bahan Baku Jerami Menjadi Bobibos?
Jerami yang digunakan untuk membuat Bobibos dikumpulkan dari petani. Namun, jerami ini perlu diolah terlebih dahulu melalui serangkaian proses bioenergi hingga menjadi bahan bakar siap pakai.
Secara umum, jerami akan diproses dengan lima tahap penting. Salah satu tahap krusial adalah penyuntikan serum khusus yang memungkinkan jerami berubah menjadi energi dengan efisiensi tinggi.
"Jerami dikelola untuk ekstraksi dengan bio chemistry, ekstrak tanaman. Gunakan mesin yang memang kami rancang dari nol. Tahapannya lima tahap, dan akhirnya menghasilkan bahan bakar nabati berkinerja tinggi," kata founder Bobibos, M. Iklas Thamrin.
Melalui proses tersebut, jerami diubah menjadi bahan bakar nabati diklaim memiliki tingkat oktan mendekati RON 98. Kemudian, hasil riset insentif dari seratus kali percobaan selama lima tahun menunjukkan Bobibos menghasilkan emisi mendekati nol.
Hingga kini, BBM Bobibos belum dapat dibeli secara bebas. Sebab, pihak Bobibos tengah berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan arahan sesuai regulasi sebelum bahan bakar diproduksi massal sekaligus dipasarkan secara luas.
Meski belum dipublikasikan angka pasti Harga Pokok Produksi (HPP), pihak Bobibos memastikan bahwa harga jual akan lebih murah dibandingkan bahan bakar lain yang beredar di pasaran.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo
Masuk tirto.id







































