Menuju konten utama

KCIC Klaim Kereta Whoosh Bikin RI Setara dengan Negara Maju

Dwiyana Slamet menilai kehadiran moda transportasi kereta cepat Whoosh membuat Indonesia setara dengan negara maju yang punya moda transportasi yang sama.

KCIC Klaim Kereta Whoosh Bikin RI Setara dengan Negara Maju
Peresmian kereta cepat Jakarta-bandung di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023) . tirto.id/Andrian Pratama Taher

tirto.id - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet, menilai kehadiran moda transportasi kereta cepat Whoosh membuat Indonesia setara dengan negara maju yang mempunyai moda transportasi kereta cepat.

Dwiyana menyebut, kereta cepat Whoosh juga telah menjadi suatu budaya baru di Indonesia untuk melakukan mobilitas antara Jakarta dan Bandung.

“Kereta Cepat hadir di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan mempermudah masyarakat dalam bertransportasi. Kecepatan, kenyamanan, dan keamanan yang ditawarkan menjadi keunggulan yang ditawarkan dari kehadiran kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini,” ucap Dwiyana dikutip dari keterangannya, Jumat (17/11/2023).

PT KCIC juga mencatat bahwa per 14 November kemarin sebanyak 352 ribu orang telah melakukan perjalanan Jakarta-Bandung sejak kereta cepat Whoosh beroperasi secara komersial.

“Sampai dengan 14 November 2023, 352 ribu orang telah melakukan perjalanan Jakarta-Bandung sejak Kereta Cepat Whoosh beroperasi secara komersial. Hal ini menunjukkan jika Whoosh telah menjadi salah satu pilihan moda transportasi penting dalam mobilitas masyarakat di wilayah Jakarta-Bandung,” kata Dwiyana.

Dwiyana menambahkan, berdasarkan survei yang dilakukan kepada penumpang, 53% responden menggunakan kereta cepat whoosh untuk berlibur, 23% untuk urusan bisnis, sedangkan sisanya untuk kegiatan pendidikan, komuter, dan lainnya.

Hal ini menunjukkan bahwa, kehadiran Whoosh mendukung peningkatan perekonomian melalui tingginya masyarakat yang berlibur dan menggunakannya untuk kepentingan pekerjaan.

Lebih lanjut, sebanyak 48% responden sebelumnya merupakan pengguna kendaraan pribadi, 23% merupakan pengguna kendaraan Bus atau Travel, dan sisanya merupakan pengguna kereta api konvensional.

Hal tersebut menunjukkan mulai ada pergeseran penggunaan transportasi pribadi ke transportasi massal melalui kehadiran kereta cepat yang nyaman dan dapat diandalkan. Dari data tersebut dapat dilihat bahawa Whoosh mulai memberikan kontribusi dalam upaya pengurangan polusi udara dan kemacetan di jalan raya.

Jumlah perjalanan harian terus bertambah seiring besarnya minat masyarakat untuk beralih menggunakan Whoosh dalam melakukan perjalan Jakarta-Bandung. Dari awalnya 14, 18, 22, 25, 28, 32, hingga saat ini mencapai 36 perjalanan per hari.

Baca juga artikel terkait KERETA CEPAT WHOOSH atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang