tirto.id - Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, dahulu para masyarakat etnis Tionghoa ketakutan melihat dirinya saat masih menjadi prajurit maupun komandan. Namun, kata Prabowo, sekarang sudah tidak lagi mengingat sudah melakukan makan malam bersama.
Prabowo menyatakan hal ini ketika berpidato di acara yang digelar perkumpulan pengusaha Tionghoa di Sun City, Jakarta, pada Jumat malam (7/12/2018). Acara itu bertajuk "Tionghoa dan Bisnis di Mata Prabowo Subianto."
"Jadi saudara-saudara, saya mantan prajurit, saya dikenal dulu keras, ya kan? Kalian banyak takut sama saya dulu kan? Betul? Sekarang enggak, kan?," kata Prabowo.
Namun, kata Prabowo, ketakutan itu sudah tidak ada lagi karena mereka sudah makan malam bersama dan minta foto bersama dirinya.
"Nyatanya kalian mau makan sama saya. Kalian mau makan dengan saya, kalian rebutan mau foto dengan saya," katanya.
"Yang paling repot ini, emak-emak ini. Kalau mau foto tangan saya dipegang enggak dilepas-lepas. Saya khawatir suaminya marah nanti," lanjutnya.
Malam itu, Prabowo pun mengklaim akan memegang prinsip menjaga keharmonisan hubungan mayoritas-minoritas jika memenangkan pemilihan presiden.
"Dan saya mengerti dan saya paham, kalau nanti saya menerima amanah, kalau saya maju menerima mandat, kalau nanti saya dipilih, saya paham, saya harus jadi pemimpin untuk semua suku, agama, ras, dan kelompok etnis," kata Prabowo.
"Kalau ada, satu warga dari satu kelompok, atau satu suku, atau satu kelompok etnis, atau satu ras, yang dizalimi yang tidak menerima keadilan, itu tugas pemimpin untuk membelanya," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto