Menuju konten utama

Kanker Anus: Penyebab, Gejala hingga Pengobatannya

HPV dianggap sebagai penyebab utama kanker anus. Hal ini karena HPV terdeteksi pada sebagian besar kasus kanker anus.

Kanker Anus: Penyebab, Gejala hingga Pengobatannya
Ilustrasi Kanker Anus. foto/iastockphoto

tirto.id - Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Penyakit ini dapat menyerang tubuh yang mengalami mutasi sel secara abnormal. Dilansir dari Healthline, dalam mutasi sel yang normal, sel-sel yang tidak diperlukan akan mati dan berganti dengan sel-sel sehat yang baru.

Sementara, pada kasus kanker sel-sel yang seharusnya berganti justru bertahan hidup dan sel-sel yang tumbuh bukanlah sel yang diperlukan untuk tubuh. Sel-sel ekstra ini dapat membelah tanpa terkendali, sehingga membentuk tumor.

Tumor dapat menyebabkkan berbagai masalah kesehatan, tergantung di organ mana mereka tumbuh. Penyebab kondisi ini bisa bermacam-macam, mulai dari faktor genetik, gaya hidup, infeksi bakteri, hingga paparan radiasi dan bahan kimia.

Kanker dapat menyerang di sebagian besar organ tubuh manusia, termasuk anus. Dibanding dengan jenis kanker lainnya, kasus kanker anus terhitung lebih langka.

Kanker anus sendiri merupakan kanker yang tumbuh di dalam tabung pendek di ujung rektum tempat feses keluar. Gejala yang ditimbulkan oleh kanker anus antara lain.

- Pendarahan,

- Gatal,

- Nyeri di sekitar anus maupun dubur,

- Adanya jaringan yang tumbuh di sekitar anus.

Penyebab kanker anus

Dikutip dari Mayo Clinic, kanker anus berkaitan dengan virus yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, yakni human papillomavirus (HPV).

HPV dianggap sebagai penyebab utama kanker anus. Hal ini karena HPV terdeteksi pada sebagian besar kasus kanker anus. Ketika seseorang terinfeksi HPV, biasanya tidak ditandai oleh gejala-gejala tertentu.

Virus tersebut biasanya akan keluar begitu saja dari tubuh. Namun, ketika virus menetap, maka dapat menyebabkan berbagai kerusakan sel di area genital, termasuk vagina, vulva, penis, dan anus. Selain HPV, seseorang yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker anus.

Sebabkan komplikasi

Mayo Clinic menyebutkan bahwa kanker anus merupakan jenis kanker yang jarang bermetastatis (menyebar) ke organ-organ tubuh yang jauh.

Namun, bukan berarti risiko tersebut tidak ada. Mayoritas kasus penyebaran kanker anus sulit disembuhkan. Dalam sebuah kondisi yang kronis, kanker anus dapat menyebar ke organ lain seperti hati dan paru-paru. Hal ini menyebabkan berbagai komplikasi hingga kematian.

Pengobatan kanker anus

Dilansir dari Cancer, ada beberapa tindakan medis yang dilakukan untuk mengobati kanker anus, di antaranya.

1. Operasi.

Operasi dilakukan dalam dua kondisi, yakni ketika kanker masih belum menyebar dan kanker anus yang kambuh.

Pada kanker tahap awal, operasi dimaksudkan untuk memotong tumor dari anus bersama dengan beberapa jaringan sehat di sekitarnya.

Sementara pada kanker yang kembali setelah perawatan, dilakukan pembedahan perut untuk mengeluarkan kelenjar getah bening dari perut dan pemasangan saluran pengeluaran kotoran. Saluran tersebut dimaksudkan agar kotoran tubuh dapat dikumpulkan dalam kantong sekali pakai di luar tubuh.

2. Kemoterapi

Kemoterapi atau perawatan dengan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan sel dari membelah. Risiko dari kemoterapi adalah obat yang digunakan terlalu kuat sehingga ikut membunuh sel-sel berguna dalam tubuh.

3. Terapi radiasi

Ada dua jenis terapi radiasi, yakni eksternal dan internal. Dalam prosesnya terapi radiasi eksternal menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi ke area tubuh dengan kanker.

Sementara itu, terapi radiasi internal menggunakan zat radioaktif yang disegel dalam jarum, biji, kabel, atau kateter yang ditempatkan langsung ke dalam atau di dekat kanker.

Dapat dicegah

Umumnya, kanker anus disebabkan oleh penularan virus melalui hubungan seksual. Selain itu, risiko terserang kanker anus juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Sehingga berikut merupakan beberapa langkah untuk mencegah terserang kanker anus:

    • Hindari kegiatan seks yang berisiko, termasuk berganti-ganti pasangan dan tidak melakukan seks melalui anus.
    • Melakukan tes kesehatan secara rutin.
    • Menghindari konsumsi rokok dan alkohol.
    • Melakukan vaksinasi HPV.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari