tirto.id - Ulasan di bawah ini mengandung spoiler.
Selama sekian waktu, konsep Damsel in Distress—perempuan dalam kondisi kesusahan yang menunggu diselamatkan oleh laki-laki—telah menjadi elemen klasik dalam film, karya sastra, dan seni visual.
Karakter perempuan yang terbelit kesulitan ini bisa ditemukan pada opera tiga babak Tosca dari komposer Italia Giacomo Puccini yang dipentaskan 125 tahun silam di Roma.
Selain itu, coba ingat kembali tontonan kita sedari kanak-kanak, mulai dari penceritaan Putri Aurora dan Pangeran Phillip di animasi Disney lama Sleeping Beauty (1959) sampai penyelamatan Mary Jane oleh Peter Parker di franchise superhero Marvel Spider-Man.
Sementara bagi pecinta drama Korea, tentu cukup akrab dengan karakter Yoon Se Ri di Crash Landing on You (2019) yang diceritakan tersasar sampai ke Korea Utara gara-gara insiden paralayang.
Seiring waktu, industri hiburan visual mulai mengalami perubahan dengan semakin banyaknya representasi perempuan yang mandiri dan tak lagi menjadi sekadar objek penyelamatan.
Karakter CEO Kang Ji Yun di drama Korea terbaru Love Scout (2025) termasuk yang secara tegas menolak untuk mengamini narasi tersebut.
Alih-alih menjadi ‘korban’ yang perlu menunggu sang pangeran untuk diselamatkan, Ji Yun adalah pahlawan dalam ceritanya sendiri.
Drama produksi SBS TV ini mengisahkan perjalanan Kang Ji Yun (diperankan oleh Han Ji Min), seorang CEO sukses yang tidak hanya harus menghadapi tantangan di dunia bisnis, tetapi juga dalam kehidupan pribadinya.
Di tengah kesibukan bekerja, ia bertemu dengan Yu Eun Ho (diperankan oleh Lee Jun Hyuk), seorang duda beranak satu yang bekerja sebagai sekretarisnya.
Hubungan mereka berkembang dari yang sifatnya profesional menjadi lebih personal. Dari situlah, cerita mengalir untuk menggali lebih dalam isu-isu seputar peran gender, trauma masa lalu, dan bagaimana cinta bisa tumbuh di antara dua individu dengan latar belakang berbeda.
Perempuan Tak Melulu Jadi Objek untuk Diselamatkan
Apabila konsep Damsel in Distress menggambarkan laki-laki sebagai penyelamat heroik yang kuat dan dominan, karakter Yu Eun Ho dalam Love Scout menampilkan maskulinitas yang berbeda dari narasi tradisional selama ini.
Eun Ho, sebagai sekretaris Ji Yun, memainkan peran yang lebih suportif, sabar, dan emosional.
Ia tidak melihat perannya sebagai "pelindung" atau “penyelamat” Ji Yun, melainkan mitra yang setara dan menawarkan dukungan emosional serta keseimbangan dalam hubungan.
Pengolahan karakter Eun Ho berbeda dengan gambaran tradisional laki-laki dalam drama romansa yang sering kali dilukiskan sebagai sosok yang harus lebih kuat dan dominan dibandingkan pasangan perempuan.
Misalnya karakter Heo Joon Jae (Lee Min Ho), laki-laki yang menjadi penyelamat putri duyung yang polos di dunia manusia di drama Legend of the Blue Sea (2016) atau sosok pewaris chaebol yang perfeksionis dan sangat dominan di King the Land (2023).
Love Scout menegaskan bahwa tokoh protagonis perempuan Ji Yun tidak perlu diselamatkan oleh siapa pun, termasuk Eun Ho, melainkan dirinya sendiri.
Tatkala perusahaannya, Peoplez, berada di ujung tanduk karena perkara hukum yang direkayasa rivalnya, Ji Yun teguh memegang kontrol atas seluruh keputusan.
Seperti yang Ji Yun sampaikan, keputusan untuk mundur dari posisi CEO Peoplez adalah pilihan terbaik untuk melindungi seluruh karyawannya.
Dengan begitu, karyawan lama tetap bisa melanjutkan bekerja setelah agensi mereka diakuisisi oleh perusahaan lain.
Padahal unsur cerita tentang krisis perusahaan ini rentan sekali dimasuki narasi Damsel in Distress.
Meski begitu, kenyataannya tidak seperti itu. Ji Yun tetap memegang kendali atas hidupnya sendiri. Alih-alih diselamatkan, dia justru menjadi superhero untuk karyawan-karyawannya, termasuk sebagai penyelamat untuk kekasihnya sendiri, Eun Ho.
Ji Yun memilih mundur dari perusahaan lama dan bangkit kembali merintis agensi perekrutan barun, We Company.
Ji Yun juga "menyelamatkan" Eun Ho yang sempat tak punya pekerjaan setelah mengundurkan diri dari Peoplez dengan merekomendasikannya pada Selim Group, klien pertama We Company.
Dinamika ini menunjukkan bahwa hubungan yang sehat tidak harus selalu mengikuti pola tradisional laki-laki lebih dominan dan perempuan lebih bergantung.
Sebaliknya, Love Scout menunjukkan bahwa dalam sebuah hubungan, kedua belah pihak bisa saling mendukung dengan cara mereka sendiri.
Eun Ho, dengan perannya sebagai sosok yang sabar dan suportif, membuktikan bahwa maskulinitas tidak selalu harus ditampilkan dengan sikap keras dan dominan. Dia tetaplah sosok laki-laki yang maskulin tanpa harus kehilangan sisi lembutnya.
Karakter seperti Eun Ho merepresentasikan laki-laki modern yang tidak merasa terancam dengan keberhasilan pasangannya.
Alih-alih merasa insecure dengan posisi Ji Yun sebagai pemimpin, Eun Ho dengan hati dan tangan terbuka menerimanya, tanpa merasa takut maskulinitasnya bakal terancam oleh kesuksesan Ji Yun.
Pendek kata, Eun Ho berhasil menjadi representasi baru dalam drama Korea yang mulai menghadirkan tokoh laki-laki dengan karakter lebih kompleks dan realistis dalam menjalani hubungan romantis.
Love Scout dan Representasi Perempuan dalam Drama Korea
Seiring berkembangnya industri hiburan, drama Korea semakin berani menampilkan perempuan yang kuat, mandiri, memiliki agensi diri, dan berani mengambil keputusan.
Sebelum Love Scout, karakter perempuan tangguh dapat dijumpai dalam drama seperti Strong Woman Do Bong Soo(2017) dan The World of the Married(2020).
Selain itu, beberapa K-drama baru lain yang tak lagi membingkai perempuan sebagai Damsel in Distress dapat kita temukan pada sosok Yeom Mi Jeong (diperankan Kim Ji Won) di My Liberation Notes (2022).
Mi Jeong bukanlah perempuan yang menunggu seseorang menyelamatkannya. Sebaliknya, ia mencari cara untuk menemukan kebebasan dan kebahagiaan dengan caranya sendiri.
Ada pula drama Twenty-Five Twenty-One (2022) yang menggambarkan perjuangan perempuan muda dalam mengejar impiannya, tanpa bergantung pada laki-laki.
Sementara di drama fantasi romantis Korea Lovely Runner (2024), tokoh Im Sol (diperankan Kim Hye Yoon) digambarkan sebagai perempuan yang berusaha keras untuk menyelamatkan laki-laki yang disayanginya.
Karakter Im Sol digambarkan sangat menghadapi tantangan, bahkan jika itu berarti dia harus melawan waktu.
Drama-drama ini menunjukkan bahwa perempuan tidak mesti menjadi pihak yang menunggu dalam gelisah untuk diselamatkan. Mereka bisa menjadi tokoh utama yang menghapus kegelisahan tersebut, menciptakan cahaya sendiri, dan menjadi bintang dalam hidup mereka.
Love Scout menawarkan perspektif segar tentang peran gender dalam hubungan dan bagaimana norma-norma budaya dapat melunak tatkala ditantang oleh dinamika cinta yang lebih modern dan realistis.
Kisah romansa Jiyun dan Eun Ho juga menjadi refleksi penting atas kekuatan perempuan untuk dapat berdiri di atas kakinya sendiri dan bagaimana laki-laki dapat mendukung perempuan tanpa harus mendominasi.
Dengan karakter Ji Yun yang kuat dan Eun Ho yang suportif, Love Scout berhasil menantang narasi Damsel in Distress dan menghadirkan hiburan menyegarkan tentang hubungan yang sehat dan setara. Setuju?
Baca juga review Love Scout sebelumnya, yang membahas pengasuhan anak oleh ayah, peran laki-laki di rumah tangga, dan diskriminasi gender di dunia kerja: Love Scout: Eksplorasi Peran Gender di Masyarakat Korea Modern
Editor: Sekar Kinasih