Menuju konten utama

Jurus Lawan Serangan COVID-19: dari 3M hingga Perangi Hoaks

Pemerintah terus melakukan langkah mitigasi penyebaran COVID-19 melalui sejumlah kebijakan, tapi tetap membutuhkan partisipasi masyarakat.

Jurus Lawan Serangan COVID-19: dari 3M hingga Perangi Hoaks
Petugas kesehatan berpose saat vaksinasi COVID-19 di Boyolali, Jawa Tengah, Senin (25/1/2021). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.

tirto.id - Pandemi Corona masih berlangsung. Yuk, lawan serangan COVID-19 dengan menerapkan tiga jurus, yaitu perilaku disiplin 3M, sukseskan program vaksinasi, dan perangi hoaks.

Per 25 Januari 2021, kasus COVID-19 di Indonesia hampir menyentuh 1 juta. Bertambah 9.994 kasus baru dan 10.678 pasien dinyatakan sembuh pada hari itu.

Pemerintah terus berupaya melakukan langkah mitigasi penyebaran COVID-19 melalui sejumlah kebijakan. Namun ini tetap membutuhkan dukungan masyarakat.

Melalui Satgas COVID-19, pemerintah mengajak masyarakat saling bahu membahu untuk menyudahi pandemi. Lakukan dari diri sendiri, lalu tularkan ke orang lain.

1. Perilaku Disiplin 3M

Perilaku disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) tetap harus dijalankan meski saat ini program vaksinasi telah berjalan. 3M adalah perisai awal dari serangan COVID-19.

Memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen seturut riset internasional, kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito.

Wiku Adisasmito melanjutkan, lebih baik lagi jika mengenakan masker bedah atau masker medis yang mampu menekan penyebaran virus COVID-19 hingga 70 persen.

Lalu, mencuci tangan untuk menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan, cucilah tangan menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-langkah yang benar.

Bila dalam kondisi tertentu, semisal tidak ada air dan sabun atau tidak dapat menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusinya adalah memakai cairan berbasis setidaknya 60 persen alkohol seperti hand sanitizer.

Berikutnya adalah menjaga jarak minimal 1-2 meter, serta menghindari kerumunan. Wiku Adisasmito mengatakan, jika hal itu dilakukan maka akan dapat meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 hingga 85 persen.

2. Sukseskan Vaksinasi

Presiden Joko Widodo menjadi pihak pertama yang menerima suntikan dosis vaksin COVID-19 perdana pada 13 Januari lalu. Vaksin disuntikkan pada presiden dan penerima awal lainnya.

"Syukur alhamdulillah pagi tadi sudah terlaksana dan vaksinasi berjalan baik," kata Jokowi dikutip dari laman Setkab.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, program vaksinasi dilaksanakan dalam empat tahap. Karena suksesnya vaksinasi harus dilakukan secara cermat dan hati-hati.

"Tahap pertama, pelaksanaan Januari hingga April 2021. Dengan sasaran tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang menjalani profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya.

Pada tahap kedua, juga pada periode yang sama, dengan sasaran petugas pelayan publik. Yaitu anggota TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik meliputi petugas di bandara, pelabuhan, stasiun dan terminal. Kemudian perbankan, PLN, perusahaan air minum, serta petugas lainnya yang terlibat langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Dalam waktu ini, juga termasuk usia lanjut yakni di atas usia 60 tahun," imbuh Reisa.

Lalu, pada tahap ketiga dilaksanakan April 2021 hingga Maret 2022, dengan sasaran masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Tahap keempat yaitu pada periode yang sama, dengan sasaran vaksinasi adalah masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.

Satgas COVID-19 mengimbau masyarakat untuk turut menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dengan menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat, fit, dan bugar hingga gilirannya tiba.

3. Perangi dan Lawan Hoaks

Internet dan media sosial memudahkan masyarakat mengakses berbagai macam informasi. Namun penting untuk dapat memilah dan memilih informasi agar tidak termakan hoaks.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk cek hoaks. Bisa dengan kirim pesan WhatsApp ke chatbot Mafindo ke nomor 085921600500 atau cek di situs turnbackhoax.id dan cekfakta.com.

Masyarakat juga bisa melihat laporan hoaks dari Kementerian Kominfo di komin.fo/inihoaks.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH