Menuju konten utama

Jurus Jitu Jokowi Hindari Resesi: Penyaluran Bansos Dipercepat

Pemerintah Indonesia menebar bantuan sosial hingga akhir 2020 untuk menghindari resesi ekonomi.

Jurus Jitu Jokowi Hindari Resesi: Penyaluran Bansos Dipercepat
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) seusai melakukan peninjauan fasilitas produksi dan uji klinis tahap III vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya distribusi bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat. Ia menegaskan, masalah ekonomi juga harus menjadi perhatian daerah selain masalah kesehatan.

Mantan Wali Kota Solo itu bahkan meminta agar daerah melapor apabila ada kekurangan bantuan. Ia bicara itu saat rapat bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta bupati dan walikota dari Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

"Saya ingin mengingatkan kembali urusan bantuan sosial agar dicek betul, jangan sampai ada kondisi-kondisi di masyarakat yang namanya kekurangan yang berkaitan dengan misalnya sembako dan kita memiliki kemampuan memberikan itu kepada masyarakat. Tolong disampaikan kalau ada hal yang perlu dibantu pemerintah pusat," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah pusat sudah memberikan banyak bantuan seperti bansos tunai, bantuan langsung tunai (BLT) desa, subsidi listrik gratis 450 watt, 50 persen diskon listrik pengguna 900 watt.

Kemudian, pemerintah memberikan stimulus bagi pengusaha kecil dan menengah. Ia sudah memberikan stimulus lewat perbankan. Kemudian, pemerintah akan meluncurkan lagi bansos produktif untuk 13 juta UMKM.

Pemerintah kemudian memberikan bantuan lewat kartu prakerja untuk 10 orang pegawai di-PHK lewat program kartu Prakerja. Kemudian modal kerja darurat dalam bentuk uang tunai Rp2,4 juta kepada 15,7 juta pekerja di luar program Prakerja.

Terakhir, pemerintah memberikan bantuan untuk pekerja sebesar Rp600 ribu yang berasal dari data pekerja di BPJS Ketenagakerjaan. Khusus bantuan yang berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan.

"Insyaallah dalam seminggu dua minggu ini sudah akan keluar," katanya.

Rangkaian bantuan sosial tersebut diberikan berkaitan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah jatuh minus di kuartal kedua pada angka minus 5,32 persen dari angka positif 2,97 persen di kuartal pertama.

"Kita harapkan stimulus untuk ekonomi kita terutama untuk yang menengah bawah bisa diberikan sehingga ada daya beli di sana, konsumsi domestik kita juga akan naik, sehingga kita harapkan pertumbuhan ekonomi secara nasional akan tumbuh lebih baik dari kuartal kemarin," Kata Jokowi.

Jokowi optimistis ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahap kedua. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi tersebut perlu kerja keras. Ia ingin agar anggaran daerah yang masih berada di bank segera dicairkan agar Indonesia tidak masuk jurang resesi.

"Kunci ada di Juli, Agustus dan September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi," ujar Jokowi.

Baca juga artikel terkait RESESI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali