tirto.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dampak COVID-19 telah meningkatkan permintaan bantuan sosial dari 25 persen menjadi 72 persen dari jumlah penduduk Jabar.
"Dari sisi ekonomi saya agak sedih nih. pak. Sebelum COVID-19 subsidi itu hanya 25 persen kepada populasi sekarang 72 persen rakyat Jawa Barat, itu tangannya di bawah," kata Ridwan Kamil saat rapat bersama Presiden Jokowi di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).
Jumlah penduduk Jawa Barat pada 2019 mencapai 49.3 juta, di antaranya 2/3 hingga hampir 3/4 sekarang meminta bansos. Masalah ini, kata Emil, berhasil ditangani dengan bantuan dana dari pemerintah pusat.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kebijakan bapak, kami mendapatkan pinjaman daerah yang filosofinya sebenarnya menggantikan uang yang kepake COVID, sehingga program lama bisa dihidupkan untuk menggerakkan ekonomi sampai dengan Desember," kata Emil.
Kemudian, Emil juga melaporkan pertumbuhan ekonomi daerah minus 5,9 persen. Hal tersebut diakibatkan 40 persen pertumbuhan ekonomi Jawa Barat berdasarkan industri manufaktur. Saat ini, 60 persen industri Indonesia yang berada di Jawa Barat masih mengalami kendala.
Emil juga melaporkan ada sejumlah sektor yang justru menimbulkan respons positif. Ia melihat sektor pertanian, logistik, kesehatan tumbuh saat pandemi. Kemudian, penerimaan pajak kendaraan bermotor meningkat karena kebijakan kemudahan pembayaran pajak.
"Tadinya saya mengira pendapatan akan turun justru selama COVID, pendapatan daerah kami malah naik dari sisi pajak. Saya juga nggak ngerti tapi, karena full digital kita kasih kemudahan pajak malah naik," kata dia.
Ia pun juga melaporkan ada kenaikan investasi di Jawa Barat saat pandemi.
"Kemudian yang naik juga adalah investasi kami juara Rp1,57 triliun satu semester. Saya juga tidak paham tapi melebihi rata-rata," ujarnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali