Menuju konten utama

Juru Masak MBG Akui Sulit Atur Menu dengan Anggaran Rp10 Ribu

SPPG Halim Perdanakusumah memiliki 25 orang yang tergabung ke dalam tim operasional program MBG.

Juru Masak MBG Akui Sulit Atur Menu dengan Anggaran Rp10 Ribu
Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).ANTARA FOTO/Novrian Arbi

tirto.id - Salah seorang juru masak program makan bergizi gratis (MBG), Joni Kusumahadi, mengaku kesulitan mengatur menu apa saja yang harus disajikan ke para siswa-siswi sekolah dengan alokasi dana Rp10 ribu per porsi. Hal ini disampaikan Joni pada saat pelaksanaan perdana program MBG di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Halim Perdanakusumah, Senin (6/1/2025).

"Jadi memang kami mempunyai tugas berat untuk mengatur menu supaya harganya tidak melebihi dari Rp10 ribu," kata Joni, Senin (6/1/2025).

Joni menjelaskan juru masak yang ditempatkan di SPPG Halim Perdanakusumah ditugaskan untuk mengatur susunan menu MBG yang akan disajikan. Setelahnya, juru masak diharuskan untuk mengusulkan susunan menu tersebut kepada tim ahli gizi di SPPG, lalu kemudian akan disahkan oleh BGN.

"Jadi, menu, kami [juru masak] memang mengajukan. Setelah itu diverifikasi oleh tim ahli gizi, selanjutnya disahkan oleh BGN," terang Joni.

Saat ini, SPPG Halim Perdanakusumah ditugaskan untuk memproduksi 1.500 porsi makanan per harinya. Ke depannya, Joni menyebut timnya akan meningkatkan jumlah produksi hingga 3.800 porsi per hari.

"Untuk berikutnya karena daerah atau wilayah dapur yang saat ini kita sesuai dengan geospasialnya 3.800 [porsi], jadi berikutnya besok sudah [produksi] 3.800 [porsi]," ucap Joni.

SPPG Halim Perdanakusumah memiliki 25 orang yang tergabung ke dalam tim operasional program MBG. 25 orang tersebut memiliki perannya masing-masing, baik sebagai kepala dapur, ahli gizi, admin, akuntan, helper, pengemas, hingga pelayan.

Menu makanan yang disajikan pada hari perdana pelaksanaan program MBG di Halim Perdanakusumah ini, yakni nasi putih, ayam teriyaki, sayur buncis, dan buah pisang.

Pada hari perdana ini tampak tidak ada susu dalam susunan menu yang diberikan kepada para siswa dan siswi sekolah.

"Arahan dari BGN, kami diminta hari ini untuk belum mengadakan susu. Ke depannya bakal ada susu. Jadi menu yang saat ini kita sajikan adalah menu yang sudah diverifikasi oleh BGN," tukas Joni.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama