Menuju konten utama

Di Tapos, Makan Bergizi Gratis Dibagikan ke 16.000 Penerima

Di Kampung Kebayunan ada lima dapur, yang masing-masingnya melayani sekitar 3.000 murid setiap harinya.

Di Tapos, Makan Bergizi Gratis Dibagikan ke 16.000 Penerima
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Ace Hasan Syadzily, meninjau program makan bergizi gratis di kawasan Tapos, Depok, Jawa Barat. tirto.id

tirto.id - Senin (6/1) menjadi hari pertama pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini akan dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

Menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang sudah siap beroperasi. Mereka tersebar dari Aceh hingga Papua Selatan. Setiap dapur akan dikelola oleh kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional.

Nantinya, kepala SPPG ini akan bekerjasama dengan satu ahli gizi dan satu orang akuntan untuk mengawasi kualitas gizi dan juga kelancaran distribusi makanan. Tak hanya itu, SPPG juga akan mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, maupun pengolahan limbah. Menurut Hasan, program ini juga memikirkan soal keberlanjutan.

“Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang,” jelas Hasan.

Dari pantauan Tirto.id di dapur MBG yang terletak di Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, ratusan kotak makan dari stainless steel sudah dikemas dan siap diangkut ke sekolah tujuan sejak pukul 10.00 WIB. Dapur di lokasi ini ini akan menyuplai makanan ke sekolah yang terletak di radius hingga 3,5 kilometer.

Hafizhul Mizan, Staff Khusus Kepala Komunikasi Presiden, dapur besar MBG di Kampung Kebayunan terdiri dari lima dapur, yang masing-masingnya melayani sekitar 3.000 murid. Total ada sekitar 16 ribu murid yang disuplai makan bergizi gratis oleh dapur MBG Kampung Kebayunan ini.

“Jadi program ini, ada intervensi gizi dari pemerintah kepada anak-anak Indonesia. Ini adalah investasi yang diinginkan oleh Pak Prabowo untuk Indonesia Emas,” kata Hafizhul.

Ace Hasan Syadzily, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, yang ikut meninjau langsung persiapan MBG di Kampung Kebayunan, mengatakan bahwa dapur persiapan ini higienis dan bersih. Ace turut menekankan bahwa pemilihan menunya juga sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.

“Tadi kita saksikan sendiri, ada ahli gizi yang memeriksa kandungan dari setiap porsi yang akan dibagikan kepada anak-anak. Gizi serta porsi ini juga disesuaikan dengan penerimanya. Misal untuk anak SD nasinya 100 gram, SMP 150 gram, dan SMA 200 gram. Jadi porsinya disesuaikan dengan kecukupan gizi penerima,” kata Ace.

Menurut politisi Partai Golongan Karya ini, MBG adalah program yang merupakan tanggung jawab negara dan hal yang sangat positif. Tak lupa, Ace juga menyebut program ini adalah program bersejarah karena untuk pertama kalinya negara memberikan makan bergizi gratis kepada anak-anak.

“Jadi ini merupakan investasi bagi calon generasi emas Indonesia,” kata Ace.

Program MBG diharapkan bisa menyentuh tiga juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025. Program bertahap ini akan menyasar balita, santri, siswa sekolah (dari PAUD hingga SMA), ibu hamil, serta ibu menyusui. Pemerintah menargetkan ada 15 juta orang penerima hingga akhir tahun 2025.

“Angka ini akan terus bertambah secara bertahap, semoga di tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat dipenuhi,” tutur Hasan.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Tim Media Service

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service