Menuju konten utama

Jokowi Effect Bisa Menangkan Sespri Iriana Jadi Cawalkot Bogor?

Pilkada nanti dinilai akan berlangsung sengit. Pertarungan antara pihak yang meminta dukungan Jokowi, Prabowo maupun kekuatan partai.

Jokowi Effect Bisa Menangkan Sespri Iriana Jadi Cawalkot Bogor?
Instagram/sendi.fardiansyah

tirto.id - Sekretaris pribadi Ibu Negara, Iriana Widodo, Sendi Ferdiansyah, bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/3/2024) sore. Dalam pertemuan tersebut, Sendi meminta restu kepada Jokowi untuk maju di Pilkada Bogor 2024.

Restu pun dikantongi Sendi untuk maju menjadi calon Wali Kota Bogor. Tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan wejangan untuk Sendi. Salah satunya, meminta Sendi untuk bekerja keras meningkatkan popularitas dan elektabilitas.

"Alhamdullilah, beliau mendukung untuk terus maju," kata Sendi dikutip dari keterangan tertulis.

Tidak hanya meminta dukungan, pertemuan tersebut juga membahas hasil survei terkait Pilkada Kota Bogor. Sandi melaporkan kepada Jokowi kegiatan yang dilakukan. Kemudian, menyampaikan program apa yang akan dikerjakan untuk bertarung di Pilkada.

Restu yang diberikan Jokowi untuk Sendi dinilai tidak ada berpengaruh besar. Alasannya, momen tersebut sudah lewat dari kepemimpinan Jokowi dan berganti ke Prabowo.

"Saya kira, tentu masih ada, tetapi pengaruhnya tidak besar lagi. Publik cenderung ke arah bandul kekuasaan itu berada," kata analis politik dari Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, Rabu (20/3/2024).

Sendi Fardiansyah

Instagram/sendi.fardiansyah

Pilkada nanti dinilai akan berlangsung sengit. Arifki menilai bisa saja pertarungan antara pihak yang meminta dukungan Jokowi, Prabowo maupun kekuatan partai-partai yang juga punya kepentingan pemenangan pemilu.

"Paling tidak endorsement Jokowi masih ada pengaruh tapi apakah ada persaingan dengan endorsement Prabowo atau partai lain juga akan kita lihat karena memang ini momentum Pilkada serentak tentu tidak mudah untuk mengkalkulasi semua momen tertentu kecuali figur tersebut pada populer dan sudah terkenal," kata Arifki.

Sementara itu, analis politik senior dari Populi Center, Usep S. Ahyar, menuturkan, pengaruh Jokowi Effect tetap ada tetapi tidak dominan. Usep mencontohkan, Bobby Nasution yang berhasil maju Pilkada Kota Medan dan berhasil menang.

Pengaruh Jokowi dinilai akan menjadi magnet yang membuat publik mau memilih Bobby, termasuk kasus Gibran dalam Pilkada Kota Solo. Publik melihat pengaruh Jokowi bisa dalam beragam bentuk misalnya mendorong proyek-proyek di daerah tersebut dan mendapat restu Jokowi.

Cawe-Cawe Kekuasaan

Kemudian, Usep menilai restu yang diberikan Jokowi kepada Sendi berpotensi adanya cawe-cawe kekuasaan. Dia mencontohkan Gibran yang berhasil lolos maupun kemampuan bansos yang membuat publik terdorong memilih Prabowo lantaran mendapat restu dari Jokowi. Tetapi, dia menilai kondisi pilkada besok berbeda.

Alasannya, Jokowi sudah memasuki masa jelang akhir masa jabatan. Dia menduga, pengaruh Jokowi hanya sampai dukungan partai, tetapi tidak sampai memenangkan kandidat.

"Memang sampai beberapa bulan yang akan datang, sampai oktober saya kira memang pak Jokowi masih berkuasa dan dibutuhkan. Saya kira secara politik ya paling tidak untuk lobi-lobi politik," tutur Usep.

"Jadi ketemu pak Jokowi saya kira pasti ada muatan politik lah ya ketemu dengan presiden menjelang pilkada. Saya kira hal-hal seperti itu karena dia masih punya power yang cukup tinggi pak Jokowi itu untuk mempengaruhi partai politik," kata Usep.

Pelantikan Menko Polhukam dan Menteri ATR

Presiden Joko Widodo (kanan) bersiap melantik Menko Polhukam dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

Sementara itu, Usep mengatakan, pilkada saat lebih kuat pada tokoh lokal daripada dukungan presiden. Dia mencontohkan bagaimana keluarga Ratu Atut kuat di Banten. Para tokoh lokal mempunyai kekuatan kedekatan dengan masyarakat.

"Jadi menurut saya harus selalu diposisikan tidak mahakuasa Jokowi ini karena di daerah juga banyak tokoh lokal, strong man yang sangat dan juga nyata akibatnya. Jadi kecuali dia ikut campur dalam hal cawe-cawe betul, kalau tidak cawe-cawe hanya mengandalkan nama, saya kira agak susah," tegas Usep.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin