tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kondisi terkini Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur setelah ia mulai berkantor pada Senin (29/7/2024). Jokowi mengaku tak nyenyak saat tidur di IKN setelah dia tiba di wilayah tersebut pada Minggu (28/7/2024).
“Enggak nyenyak, saya ngomong apa adanya,” kata Jokowi.
Saat ditanyakan, mengapa Jokowi tak nyenyak tidur di IKN, tepatnya di ruangan yang baru dibangun saat ini. Dia tak bisa menjabarkan secara detail. Jokowi memperkirakan bahwa hal itu terjadi karena masih pertama kali dilakukan di ruang tidur barunya di IKN.
“Ya mungkin pertama kali saja, masih belum apa ya? Masih belum nyenyak," kata dia.
Selama Jokowi berkantor di ruang kerjanya di IKN, dia membiarkan para pekerja beraktivitas seperti biasa. Jokowi khawatir jika proses pengerjaan IKN dihentikan karena dia berkantor di tempat itu, progresnya terancam akan terhambat.
“Saya melihat semuanya masih dalam proses, karena di sini ada ribuan yang bekerja. Saya enggak mau mengganggu mereka, biar progresnya enggak terhambat karena kedatangan saya," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa IKN saat ini sudah dikondisikan untuk menyambut perayaan dan upacara 17 Agustus. Jokowi menuturkan bahwa saat ini sedang dilakukan proses pembersihan dari proyek pembangunan dan pemasangan perabotan bangunan atau furnishing.
“Kalau 17 Agustus enggak ada masalah, ini sudah bersih-bersih, tapi memang perlu pekerjaan besar. Meskipun bersih-bersih furnishing akhir tapi masih pekerjaan besarnya masih," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan belum ada jadwal pasti sampai kapan dia berkantor di IKN. Dia melihat kondisi terkini perkembangan pembangunan IKN untuk menentukan jadwalnya berkantor di tempat tersebut.
"Ya melihat anu saja, lihat situasi saja," kata Jokowi.
Hari pertama berkantor di IKN, Jokowi mengagendakan pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Timur. Selain itu, Jokowi juga akan menggelar rapat terbatas dengan Otorita IKN didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz