tirto.id - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyinggung mengenai dirinya yang selalu disalahkan atas persoalan di pemerintahan saat ini. Jokowi mengungkapkan, tidak ada yang berani mengkritisi Prabowo meski banyak kebijakan kontroversi. Namun, ia kerap yang disalahkan atas kebijakan kontroversi saat ini.
"Yang jadi sasaran adalah Jokowi karena saking kuatnya presiden Prabowo Subianto dikit-dikit yang salah Jokowi, dikit dikit yang salah Jokowi," kata Jokowi saat memberikan sambutan di puncak hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Dia berkelakar apa ada pihak yang berani untuk mengritik Prabowo. Namun, ia mengungkapkan, pemerintahan Prabowo patut diapresiasi meski demikian pemerintahan Prabowo yang baru berjalan beberapa bulan.
Menurut Jokowi, dirinya waktu awal menjabat presiden para 2014 mendapatkan tingkat kepercayaan publik di angka 62%. Kemudian, angka tersebut malah melorot 52% saat ada kebijakan kenaikan harga BBM.
"Saya bandingkan dengan approval rating bapak Presiden Prabowo Subianto, 100 hari kemarin, survei kinerjanya 80,9%, dukungan dari parlemen juga di atas 80%. Artinya apa? Dukungan rakyat sangat kuat sekali, dukungan politik di parlemen sangat kuat sekali," tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, jika dibandingkan dengan presiden di negara lain pun, tidak ada yang sekuat Prabowo saat ini. Hal itu dipandang dia karena kepemimpinan Prabowo sudah sangat teruji. Namun, Jokowi berkelakar terbukti mengalahkan Prabowo.
"Buktinya berkali-kali kalah tetap terus maju, dan akhirnya menang. Mohon maaf dua kali yang mengalahkan saya," ucap Jokowi.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher