Menuju konten utama

Jokowi: 59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Pulau Jawa

Presiden Jokowi mengeluhkan persebaran dokter spesialis yang tidak merata di Indonesia.

Jokowi: 59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Pulau Jawa
Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada rapat konsolidasi nasional kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan persebaran dokter spesialis yang tidak merata di Indonesia. Jokowi menyebut saat ini dokter spesialis sebagian besar hanya berada di Pulau Jawa dengan angka mencapai 59 persen.

"Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa," kata Jokowi di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin (6/5/2024).

Jokowi mengungkap bahwa saat ini pendidikan kedokteran di Indonesia hanya baru mampu mengeluarkan 2.700 alumni yang dapat praktik di masyarakat.

"Kita baru mampu mengeluarkan 2.700 dokter spesialis per tahun, artinya memang sangat kurang sekali," kata dia.

Dia menambahkan, Indonesia saat ini berada di peringkat bawah dalam rasio dokter berbanding masyarakat. Jokowi menjelaskan, saat ini rasio dokter Indonesia 0,47 dari 1.000 jumlah masyarakat.

"Peringkat 147 dunia di dunia sangat rendah sekali. Di ASEAN kita masuk peringkat 9, berarti masuk 3 besar tapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya," kata dia.

Dirinya mengisahkan, di setiap kunjungannya di daerah. Dia selalu merasa puas dengan capaian alat kesehatan yang semakin meningkat, seperti sejumlah Puskesmas di daerah yang telah memiliki alat USG mandiri.

Jokowi mengingatkan jumlah dokter spesialis yang rendah tidak sebanding dengan upaya pemerintah yang saat ini sedang meningkatkan jumlah fasilitas di fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas.

"Tapi selalu keluhan di daerah, utamanya di provinsi kepulauan adalah dokter spesialis yang tidak ada," kata dia.

Jokowi menjanjikan di pemerintahan berikutnya, seluruh rumah sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya akan segera mendapat bantuan alat kesehatan.

"Mengenai rumah sakit yang belum dikirim baik MRI, Mammogram, apa lagi? Dan di Puskesmas yang belum ada USG, IKG, yang akan dikirim lagi ini. Betul-betul nanti segera terlaksana tentu tidak dalam masa pemerintahan saya. Masa pemerintahan presiden baru," kata dia.

Baca juga artikel terkait JOKOWI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang