tirto.id - Tidur merupakan hal yang begitu dibutuhkan oleh tubuh. Menjaga kualitas tidur tetap baik adalah hal yang perlu dilakukan karena bermanfaat bagi fisik maupun mental.
Dilansir dari Medical News Today, salah satu manfaat tidur adalah meningkatkan kognisi, produktivitas dan konsentrasi seseorang. Bahkan dalam sebuah studi yang dihimpun dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, seorang anak dengan tidur cukup akan lebih unggul secara akademik maupun perilaku.
Selain itu, tidur yang cukup juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan obesitas, mengatur kalori, memperkuat imun tubuh, menurunkan inflamasi, hingga mencegah depresi.
Bahkan, merujuk riset yang dilakukan American Cancer Society kepada 1,1 juta penduduk Amerika, menemukan bahwa mereka yang tidur tujuh jam sehari memiliki tingkat kematian terendah.
Meski demikian, tak bisa dimungkiri bahwa sebagian orang masih memiliki gangguan tidur, atau dalam istilah kesehatan disebut sleep disorder.
Berikut ini jenis-jenis sleep disorder beserta cara mengatasinya.
Jenis-jenis gangguan tidur
1. Insomnia
Insomnia merupakan jenis gangguan sulit tidur, atau dengan kata lain gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Ada tiga jenis insomnia, antara lain insomnia transient, insomnia jangka pendek, dan insomnia kronis, yang dibagi berdasarkan lama penderita tidak tidur.
2. Sleep Apnea
Gangguan tidur ini terjadi ketika ada penghentian napas pada saat tidur. Sleep apnea sangat umum terjadi, dan bisa muncul pada segala kelompok usia dan jenis kelamin, meski lebih umum menimpa kaum pria.
Sleep apnea terjadi ketika sebagian saluran pernapasan bagian atas tersumbat dan menghalangi proses pernapasan sesaat. Hal itu membuat penderita gangguan ini akan sering terjaga saat tidur dan akan sangat merasa mengantuk di siang hari.
3. Parasomnia
Parasomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya melakukan kegiatan fisik yang tidak diinginkan. Gangguan ini merupakan suatu kelainan yang disebabkan kejadian perilaku atau psikologis abnormal yang muncul di kala tidur.
Penderita gangguan ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu menandakan adanya masalah psikologis atau psikiatris yang signifikan. Ciri parasomnia antara lain tidur berjalan (sleepwalking), makan sambil tidur, gigi gemetrik, tidur bicara (mengigau) dan lain sebagainya.
3.Restless Leg Syndrome
Dalam Restless Leg Syndrome (RLS), penderita akan mengalami kelumpuhan mendadak saat tidur. Hal ini merujuk pada ketidakmampuan bergerak ketika kita sedang tidur atau terjaga dari tidur.
Sementara gejala RLS sendiri biasanya dapat terjadi pada siang hari, meski yang paling umum di malam hari. RLS sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk hiperaktivitas (ADHD) dan penyakit Parkinson, tetapi penyebab pastinya tidak selalu diketahui.
4. Narcolepsy
Narcolepsy secara umum ditandai dengan munculnya keinginan tidur di siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh tertidur di sembarang waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari. Narcolepsy adalah kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang melibatkan sistem saraf pusat tubuh.
Cara mengatasi gangguan tidur
Dikutip dari laman Healthline, berikut ini adalah cara-cara mengatasi gangguan tidur. Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah melalui langkah medis.
Perawatan medis untuk gangguan tidur bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi obat tidur; suplemen melatonin; obat alergi atau flu; obat untuk masalah kesehatan yang Anda alami; serta memakai alat bantu pernapasan (biasanya untuk sleep apnea) dan pelindung gigi.
Selain cara medis, penyesuaian gaya hidup juga dapat meningkatkan kualitas tidur Anda, terutama ketika itu dilakukan bersamaan dengan perawatan medis.
Hal-hal yang direkomendasikan seperti:
- Mengonsumsi lebih banyak sayuran dan ikan, serta mengurangi asupan gula;
- Mengurangi stres dan kecemasan dengan berolahraga;
- Membuat dan tetap berpegang pada jadwal tidur yang teratur;
- Minum air sebelum tidur;
- Membatasi asupan kafein Anda, terutama di sore atau malam hari;
- Mengurangi penggunaan tembakau dan alkohol;
- Mengonsumsi makanan rendah karbohidrat sebelum tidur.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Alexander Haryanto