Menuju konten utama

Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib pada Jam 10 Malam atau 9 Pagi

Pilihan jam diberikan agar jemaah haji terhindar dari cuaca panas dan kepadatan di Masjidil Haram.

Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib pada Jam 10 Malam atau 9 Pagi
Jamaah calon haji Indonesia memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Menjelang waktu shalat, Masjidil Haram dipadati umat muslim yang akan menunaikan ibadah shalat magrib. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Cuaca di Kota Makkah dalam beberapa hari terakhir sedang panas-panasnya. Suhu pada aplikasi cuaca menunjuk angka 42 sampai 43 derajat. Oleh sebab itu PPIH Daker Makkah mengimbau jemaah haji melakukan ibadah umrah wajib pada malam hari, pukul 22.00 WAS atau pagi hari 09.00 WAS.

Imbauan ini disampaikan Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman. Menurut dia, imbauan dilakukan untuk menjaga kesehatan para jemaah menjelang puncak haji pada 15 Juni 2024 nanti. Sekaligus, untuk menghindari kepadatan jemaah di Masjidil Haram menjelang puncak haji ini.

"Kami mengimbau, bagi jemaah haji tiba di hotel Makkah pada pukul 06.00 – 17.00 WAS untuk dapat melaksanakan umrah wajib pada pukul 22.00 WAS," katanya di Makkah, Senin (27/5/2024).

Seemtara bagi jemaah yang tiba di hotel Makkah pada pukul 18.00 – 05.00 WAS, dapat melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.00 WAS.

"Imbauan ini sekali lagi kami sampaikan dalam rangka menjaga kesehatan jemaah dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram," kata Khalil.

Dengan pengaturan jadwal tersebut, diharapkan jemaah juga punya cukup waktu untuk beristirahat sebelum melaksanakan umrah wajib. Paling tidak, kata dia, ada jeda minimal empat sampai lima jam setelah jemaah tiba untuk beristirahat terlebih dahulu.

"Tidak perlu buru-buru melakukan umrah wajib setibanya di Makkah, tapi pastikan kondisi tubuh sudah fit dan siap melaksanakan ibadah tersebut,” ujar Khalil.

Pemilihan jam tersebut juga bertujuan menghindarkan jemaah haji dari kondisi cuaca terik yang kerap terjadi di Makkah. "Cuaca di Kota Makkah saat siang hari bahkan dalam beberapa hari ini bisa menembus suhu 42 sampai 43 derajat celcius," katanya.

"Ini cukup ekstrim jika dibandingkan cuaca sehari-hari di Indonesia. Bahkan nanti saat puncak masa haji diperkirakan akan menembus 50 derajat celcius," papar Khalil.

Khalil meminta imbauan ini dapat dijadikan pedoman bagi seluruh petugas maupun jemaah haji Indonesia dan membantu mensosialisasikannya kepada para jemaah haji di Makkah.

"Untuk petugas kloter dan petugas sektor saya minta bantu untuk mengawasi agar imbauan ini dapat dipatuhi. Harap diingat, keselamatan jemaah menjadi prioritas kita bersama," tandasnya.

Update kedatangan jemaah haji sampai pekan ke dua, Senin 27 Mei 2024, sebanyak 114 ribu jemaah yang terbagi dalam 296 kloter telah tiba di Madinah dan Makkah. Saat ini untuk konsentrasi jemaah masih dalam pergerakan menuju Kota Suci.

Sebagian besar dari jemaah yang tiba itu telah menjalani umrah wajib secara bertahap. Setelah itu mereka bakal menjalani rutinitas di masa tunggu menjelang puncak haji pada 15 Juni 2024 nanti.

Operasional bus Shalawat di Makkah

Jamaah calon haji Indonesia menaiki bus Shalawat seusai beribadah di Terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Tips Cegah Dehidrasi di Makkah

Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, Nurul Jamal, menyampaikan beberapa tips bagi para jemaah haji yang kini berada di Makkah. Imbauan ini penting mengingat cuaca di Tanah Haram sedang panas-panasnya.

Pertama, gunakan APD, seperti topi, masker, kacamata, payung. Perlengkapan itu penting mengingat di Makkah banyak debu, rentan terkontaminasi dengan apa saja saat di luar ruangan.

"Kita tidak tahu apa yang masuk ke kita. Penggunaan masker bisa mencegah kontaminasi yang masuk ke dalam tubuh," ujarnya.

Kedua, minum air yang cukup. Ia mmelanjutkan, lebih bagus air dicampur oralit agar cairan tubuh cepat terganti. Ketiga, bawa handsprey air untuk disemprot di wajah. Keempat, jangan aktivitas berlebihan di siang hari.

Hal senada juga diungkapkan Aris petugas sektor 5 Makkah saat berlangsung visitasi dan edukasi di Hotel 501, Makkah. Guna mencegah dehidrasi, Ia menyarankan jemaah untuk membawa air dan oralit.

Oralit, ungkapnya, bukan saja diperuntukkan bagi penderita diare, tetapi sangat bermanfaat bagi jemaah haji untuk mencegah dehidrasi. Oralit bisa mengganti cairan yang sudah keluar. Di sektor ini sudah disiapkan 9000 sachet oralit rasa jeruk dan diberikan gratis.

Ia mengimbau jemaah untuk mencampur bubuk oralit ke dalam air.

Selanjutnya, Aris, meminta jemaah menggunakan payung. "Jemaah saat berjalan dari terminal ke masjidil haram, karena cuacanya sangat panas, kami sarankan menggunakan payung agar tidak terpapar langsung matahari," jelas Aris.

Ia juga berpesan agar jemaah membawa sendiri sandalnya. Supaya saat keluar jemaah tetap menggunakan sandal karena cuaca sangat panas guna mencegah kaki melepuh.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Bayu Septianto