tirto.id - Presiden Joko Widodo memilih Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama dari kalangan politikus Partai Kebangkitan Bangsa sekaligus ketua Gerakan Pemuda Ansor, badan otonom NU.
Yaqut menggantikan Fachrul Razi, menteri agama dari kalangan militer yang membantu Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu, setelah 1 tahun 2 bulan memimpin. Posisi Menag kini kembali lagi ke pangkuan NU, setelah dipimpin Razi dari Tim Bravo 5, relawan Jokowi-Ma'ruf saat pemilu.
Selama lima tahun terakhir, Yaqut dan organisasi yang dipimpin kerap berseberangan dengan kelompok FPI dan simpatisan Prabowo-Sandi dalam Pilpres. Salah satu kasus menonjol terjadi pada 2018 di Surabaya berkaitan dengan Ahamd Dhani.
Ahamd Dhani Prasetyo menyebut idiot kepada Banser (bantuan Ansor serbaguna) sayap Gerakan Pemuda Ansor saat berada di Surabaya, Agustus 2018 silam. Dhani, eks pentolan band legendaris Dewa 19, melontarkan kata idiot ketika didemo sekelompok orang mengenakan seragam Banser.
Dhani bersama dengan istrinya Mulan Jemeela hendak kampenye gerakan #2019GantiPresiden tapi mendapat tentangan dari warga. Keduanya bahkan diusir dari Surabaya.
Yaqut Cholil Qoumas ketua GP Ansor merespons ujaran Dhani. Ia menyebut akan membawa ke ranah hukum. Yaqut membantah Banser di Surabaya dikerahkan untuk demo Dhani dan menyebut gerakan #2019GantiPresiden sebagai makar terhadap negara.
“Saya tidak akan komentar terkait pernyataan orang yang mengatakan Banser idiot itu. Saya sudah perintahkan LBH Ansor untuk membawa kasus ini ke ranah hukum. Sekalian biar jera dan tidak asal ngomong," ujar Yaqut saat dihubungi Tirto, Senin (27/8/2018) silam.
Kasus ujaran kebencian Dhani bergulir juga ke pengadilan. Pelapornya bukan dari organisasi Ansor, melainkan Koalisi Bela NKRI, Edi Firmanto. Pengadilan Surabaya memvonis Dhani dengan hukuman percobaan enam bulan penjara sejak 30 Desember 2019-29 Juni 2020. Dhani tidak dipenjara kecuali dalam rentang enam bulan mengulangi perbuatannya.
Kini Dhani telah selesai menjalani hukuman dan berkarier penuh di politik menjadi wakil sekretaris jenderal Gerindra, partai yang mengantarkan istrinya menjadi anggota DPR RI.
Kontra FPI
Yaqut memimpin GP Ansor berhaluan moderat kerap berseberangan dengan Front Pembela Islam. Keduanya bagai dua kutub magnet yang tak mungkin bersatu. FPI dikenal keras dalam implementasi nilai-nilai Islam, bertentangan dengan NU.
GP Ansor di bawah Yaqut selama 2015-2020, berdiri di garis depan untuk menentang FPI yang disebut bersikap anarkis. Banser mendesak negara tidak boleh kalah saat FPI berulah.
Sikap tegas Ansor dengan FPI didasari alasan ‘ormas pemecah belah persatuan bangsa’. Yaqut menyebut tindakan polisi sudah tepat dalam kasus penembakan enam anggota laskar FPI di Tol Cikampek, awal November lalu. Polisi mengklaim terpaksa menembak enam orang karena melawan dan bersenjata api dan senjata tajam (pedang, celurit).
“Percayakan semua proses hukum tersebut kepada aparat yang berwenang yang akan menangani secara transparan,” kata Yaqut, 18 Desember, melansir Antara.
Dalam bulan sama, jejak terorisme yang berafiliasi dengan FPI muncul di media sosial. Ada puluhan pelaku teror merupakan anggota FPI di berbagai daerah.
Yaqut juga meminta TNI-Polri untuk membersihkan aktor dan kelompok teror yang menginfiltrasi ormas agama dengan pembubaran FPI.
"Yang terpenting, bersihkan para aktor atau kelompok teror yang bertransplantasi ke ormas agama, sebelum melakukan tindakan tegas, misalnya membubarkan organisasi tersebut," ujar Yaqut.
Munarman, sekretaris FPI pun merespons Yaqut menjadi Menteri Agama. Ia mengutip sebagian isi Alquran. Kepada wartawan, Munarman menyebut QS At-Taubah 129. Artinya:
“Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy (singgasana) yang agung.”
“Saya berdoa seperti itu saja, di tengah kezaliman merajalela saat ini,” ujar Munarman.
Setelah resmi dilantik oleh Jokowi, Yaqut mengikuti seremonial di kantor Kementerian Agama. Pernyataan pertama sebagai Menteri Agama menyiratkan sikapnya meski nama FPI tidak disebut.
“Kita akan menolak gerakan yang ingin menjadikan agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua harus berangkat dari Kemenag ini,” kata Yaqut usai serah terima jabatan di kantor Kemenag, Rabu (23/12/2020).
Salah satu visinya sebagai Menag adalah menjadikan kementerian semua agama, sehingga ditargetkan tak lagi ada kasus intoleransi dan diskriminasi terhadap agama-agama di Indonesia.
Editor: Rio Apinino