tirto.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas menanggapi pernyataan Ahmad Dhani yang menyebut massa pendemo dengan atribut banser itu idiot karena mendemo di depan hotel tempatnya menginap. Ia justru akan membawa pernyataan Ahmad Dhani itu ke ranah hukum.
"Saya tidak akan komentar terkait pernyataan orang yang mengatakan Banser idiot itu. Saya sudah perintahkan LBH Ansor untuk membawa kasus ini ke ranah hukum. Sekalian biar jera, dan tidak asal ngomong," ujar Yaqut saat dihubungi Tirto, Senin (27/8/2018).
Yaqut menekankan akan melaporkan pihak yang telah menyebut Banser itu idiot. Saat ditanya lebih lanjut mengenai pihak yang dimaksud, ia menjawab, "yang ngomong Banser idiot, kita sudah tahu identitas yang bersangkutan, hari ini akan dilaporkan."
Ia juga menjelaskan bahwa penolakan deklarasi gerakan #2019GantiPresiden itu tidak diperintahkan oleh GP Ansor Pusat. "Nggak ada Pimpinan Pusat memerintahkan kader untuk menolak acara 2019gantipresiden," tukasnya.
"Karena dalam pandangan kami, gerakan ini nggak jelas. Bener mau ganti presiden atau ada agenda lain? Gerakan nggak jelas begitu, ngapain diladenin? Dianggap serius? Nah, kecuali mereka sudah mulai mengancam keutuhan bangsa, melakukan hasutan-hasutan yang memecah belah bangsa, baru akan berhadapan dengan Banser," ujarnya.
Terkait pernyataan Banser Surabaya yang menyebut gerakan #2019GantiPresiden sebagai gerakan makar, Yaqut menilai tidak ada yang berpendapat seperti itu. "Siapa yang mengatakan itu? Memang ada banser yang ngomong seperti itu? Saya kok nggak yakin. Soal makar atau tidak, biar ahlinya yang berpendapat. Saya hanya melihat ini semata-mata gerakan politik yang sama sekali nggak menarik," katanya.
Pada Minggu (26/8/2018), pihak kepolisian tak memberikan izin deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Surabaya. Namun, salah satu inisiator gerakan tersebut, Ahmad Dhani menyerukan tetap menggelar aksi di Tugu Pahlawan, Surabaya. Aksi tersebut mendapat reaksi kontra dari massa yang tak setuju deklarasi gerakan #2019GantiPresiden digelar di Surabaya.
Ahmad Dhani yang sedang menginap di Hotel Majapahit diminta angkat kaki dari Surabaya oleh sekelompok massa yang kontra dengan aksi tersebut.
Dhani merespons tuntutan massa dengan menyebut mereka idiot melalui akun instagramnya. Dhani menyebut para pendemo aneh menuntut dirinya yang merupakan musisi dan bukan pejabat penting seperti presiden.
"Ini yang mendemo, yang demo ini yang membela penguasa. Lucu, lucu. Ini, ini idiot-idiot ini, idiot-idiot ini. Mendemo, mendemo orang yang tidak berkuasa," kata Dhani, salam postingan di akun instagramnya.
Sebelumnya diberitakan massa yang berdemo menggunakan atribut Banser, Ketua GP Ansor telah menegaskan bahwa GP Ansor Pusat tak pernah memerintahkan untuk melakukan penolakan atas gerakan ini.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri