tirto.id - Ketua DPR RI Puan Maharani memahami permintaan maaf Presiden Joko Widodo terhadap pihak-pihak yang tidak terakomodasi di dalam Kabinet Indonesia Maju. Menurut Puan, hal itu tak mungkin dilakukan oleh Jokowi.
"Jadi enggak mungkin semua bisa masuk ke kabinet, jadi membangun bangsa itu kan enggak harus di kabinet, bisa di tempat yang lain," ujar Puan di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).
Puan melihat, Jokowi telah melaksanakan hak prerogatif sebaik-baiknya yakni menyusun kabinet yang sesuai kapasitas dan kapabilitas, sehingga bisa bekerjasama menjalankan pemerintahan.
"Enggak mungkin juga saya memahami semuanya itu bisa diakomodir," kata Puan.
Terkait dengan penunjukan 12 wakil menteri oleh Jokowi, Puan membantah bila Jokowi telah melakukan bagi-bagi kursi, baik kepada partai-partai ataupun tim pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.
Puan beralasan, ada kementerian yang memang tak hanya bisa dipimpin oleh satu orang. Sehingga menurutnya, keputusan Jokowi memunculkan posisi wakil menteri sudah tepat.
"Karena kementerian itu banyak sekali permasalahannya juga banyak hal-hal yg harus diselesaikan jadi Insya Allah dengan adanya wamen bisa membantu menteri dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut," ungkapnya.
Setelah melantik jajaran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk 12 orang sebagai wakil menteri pada Jumat (25/10/2019). Mereka berasal dari kalangan profesional, kader partai, bahkan relawan.
Setelah pelantikan itu, Presiden Joko Widodo juga meminta maaf jika ada pendukungnya yang tidak terakomodasi untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
"Mungkin sebagian yang hadir ada yang kecewa. Mohon maaf tak bisa mengakomodasi semuanya," kata Jokowi.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Widia Primastika