tirto.id - Imunisasi menjadi perlindungan primer bagi bayi terhadap penyakit-penyakit yang membahayakan tumbuh dan kembang si kecil.
Ada baiknya untuk melakukan imunisasi sesuai dengan jadwal untuk menghindari kemungkinan potensi penyakit pada anak di sela jangka waktu tersebut.
Namun, hal tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing, terlebih di tengah pandemi global COVID-19 ini. Apabila situasi tidak memungkinkan, imunisasi dapat ditunda meski harus dilakukan sesegera mungkin.
Tidak dipungkiri, mungkin banyak orang tua yang sedang kebingungan untuk imunisasi anak di tengah wabah COVID-19 ini.
Sebab, pemerintah mengimbau untuk dilakukannya physical distancing, isolasi mandiri, dan menghindari zona merah untuk mencegah penularan virus tersebut.
Mengatasi hal tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan jadwal imunisasi yang dapat dilakukan pada masa pandemi SARS-CoV-2 ini sebagai berikut:
- Saat lahir: Imunisasi Hepatitis B0 + OPV0
- Usia 1 Bulan: BCG
- Usia 2 Bulan: Pentavalent 1 + OPV1
- Usia 3 Bulan: Pentavalent 2 + OPV2
- Usia 4 Bulan: Pentavalent 3 + OPV3 + IPV
- Usia 9 Bulan: Imunisasi MR 1
- Usia 18 Bulan: Pentavalent 4 + OPV 4 + MR 2
Dalam informasi lebih lanjutnya, IDAI menuliskan bahwa imunisasi Pentavalent + OPV dapat diganti dengan Hexavalent (Pentavalent + IPV).
Untuk imunisasi tambahan, IDAI menyarankan para orang tua untuk mengikuti jadwal sebagai berikut:
- Usia 2 Bulan: PCV 1
- Usia 4 Bulan: PCV 2
- Usia 6 Bulan: PCV 3 + Influenza 1
- Usia 7 Bulan: Influenza 2
- Usia 12-15 Bulan: PCV 4
Jenis Imunisasi yang Wajib Diberikan
Ada banyak jenis imunisasi yang harus diperoleh untuk menjaga kesehatan tubuh.
Namun, pada bayi baru lahir hingga berusia 1 tahun, imunisasi dasar wajib dipenuhi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang berbahaya pada awal masa anak.
Saat anak berusia 1-4 tahun, para orang tua dapat melakukan imunisasi ulangan yang bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar tersebut.
Masa ini juga berfungsi untuk melengkapi imunisasi yang belum lengkap atau disebut catch up immunization.
Imunisasi ulang ini dapat dilakukan pada usia sekolah (5-12 tahun) dan usia remaja 13-18 tahun, yang dilakukan sambil melengkapi imunisasi.
Berikut adalah jenis imunisasi yang sebaiknya diberikan sesuai dengan kelompok umur dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia:
- Untuk bayi dengan umur kurang dari satu tahun, berikan imunisasi BCG, polio, hepatitis B, DPT, campak, HiB, pneumokokus, dan rotavirus.
- Anak dengan rentang usia 1-4 tahun, berikan imunisasi DPT, polio, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, HiB, pneumokokus.
- Anak dengan rentang usia 5-12 tahun, berikan imunisasi DPT, polio, campak, MMR, tifoid, Hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus.
- Pada usia 12-18 tahun, berikan imunisasi TT, hepatitis B, (MM)R, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus, HPV.
- Sementara, untuk lansia, berikanlah imunisasi influenza dan pneumokokus.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dhita Koesno