Menuju konten utama

Tips Bagi Orang Tua Agar Tak Telat Memberikan Imunisasi pada Anak

Berikut adalah tips bagi orang tua agar tidak terlambat memberikan imunisasi bagi anaknya. 

Tips Bagi Orang Tua Agar Tak Telat Memberikan Imunisasi pada Anak
Ilustrasi imunisasi bayi. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Imunisasi bertujuan untuk melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu. Agar terlindungi dari penyakit tersebut, seseorang harus mempunyai kekebalan tubuh dengan cara membentuk zat anti penyakit (antibodi) dengan kadar tertentu yang disebut kadar protektif (kadar zat anti penyakit yang dapat melindungi).

Untuk mencapai kadar perlindungan tersebut, imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Setiap program imunisasi telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dilakukan dalam rentang waktu dan usia tertentu. Namun pada nyatanya, tidak jarang masyarakat telat melakukannya, lupa, atau bahkan sama sekali tidak melakukan imunisasi.

Jika anak melewatkan satu dosis vaksin, dilansir dari laman Immunize British Colombia, maka mereka tidak perlu memulai seluruh seri imunisasi lagi.

Anak dapat mengambil imunisasi yang terlupa, terlepas dari waktu yang telah berlalu di antara dosis. Namun, yang terbaik adalah mengikuti jadwal yang disarankan sedekat mungkin sehingga anak Anda benar-benar terlindungi lebih cepat.

Lantas, bagaimana bila para orang tua lupa bahwa anak mereka belum diimunisasi? Untuk mengatasi hal ini, Immunize British Colombia menyarankan untuk tetap memberikan dosis vaksin tambahan.

Ketika riwayat imunisasi tidak diketahui, lebih baik memastikan perlindungan dengan mendapatkan vaksin daripada risiko membiarkan anak Anda tidak terlindungi. Untuk sebagian besar vaksin, tidak ada kata terlambat untuk mengejar ketinggalan.

Tips agar tidak ketinggalan imunisasi

Menemukan riwayat imunisasi bisa jadi adalah hal yang sulit. Untuk melakukannya, Missouri Department of Health and Senior Services menyarankan Anda untuk menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

- Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda.

- Hubungi penyedia layanan kesehatan sebelumnya. Jangan lupa kunjungan ke agen kesehatan umum setempat atau klinik lain.

- Lihat melalui surat-surat lama, kadang-kadang catatan imunisasi tersimpan di buku bayi, termasuk dalam formulir sejarah medis sekolah atau kamp atau di brankas.

- Periksa dengan sekolah atau program pengasuhan anak apa saja yang pernah dihadiri anak Anda untuk melihat apakah mereka telah menyimpan catatan imunisasi yang diperlukan untuk masuk sekolah.

- Tanyakan kepada sekolah menengah Anda, pasca sekolah menengah, layanan kesehatan perguruan tinggi, atau pemberi kerja sebelumnya (termasuk militer) untuk tanggal dari setiap imunisasi, jika berlaku.

Lalu, untuk memelihara dan menyimpan catatan imunisasi Anda ada baiknya untuk Anda menyimpan informasi apa pun yang Anda temukan secara tertulis, termasuk nama vaksin, tanggal imunisasi diberikan, dan penyedia atau nama klinik. Manfaatkan catatan imunisasi sebagai catatan seumur hidup dari catatan imunisasi individu.

Selain itu, ingatlah untuk membawa kartu catatan imunisasi ke semua janji medis. Pastikan semua penyedia imunisasi memberi Anda catatan tertulis dari vaksin yang Anda terima dan simpan catatan imunisasi Anda di tempat yang aman. Anda mungkin membutuhkannya lagi pada akhirnya.

Imunisasi yang Sebaiknya Dilakukan

Ada banyak jenis imunisasi yang harus diperoleh untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, pada bayi baru lahir hingga berusia 1 tahun, imunisasi dasar wajib dipenuhi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang berbahaya pada awal masa anak.

Saat anak berusia 1-4 tahun, imunisasi ulangan bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar tersebut.

Masa ini juga berfungsi untuk melengkapu imunisasi yang belum lengkap atau disebut catch up immunization.

Imunisasi diulang pada usia sekolah (5-12 tahun) dan usia remaja 13-18 tahun sambil melengkapi imunisasi.

Berikut adalah jenis imunisasi yang sebaiknya diberikan sesuai dengan kelompok umur dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia:

Untuk bayi dengan umur kurang dari satu tahun, berikan imunisasi BCG, polio, hepatitis B, DPT, campak, HiB, pneumokokus, dan rotavirus.

Anak dengan rentang usia 1-4 tahu, berikan imunisasi DPT, polio, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, HiB, pneumokokus.

Anak dengan rentang usia 5-12 tahun, berikan imunisasi DPT, polio, campak, MMR, tifoid, Hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus.

Pada usia 12-18 tahun, berikan imunisasi TT, hepatitis B, (MM)R, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus, HPV. Sementara, untuk lansia, berikanlah imunisasi influenza dan pneumokokus.

Baca juga artikel terkait IMUNISASI atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo