Menuju konten utama

Istana Minta Perbaiki Sistem Didik Taruna Usai Praja IPDN Tewas

Prasetyo meminta agar kebiasaan atau tradisi pendidikan kepada peserta didik baru untuk diperbaiki tidak hanya di IPDN, tetapi juga instansi lain.

Istana Minta Perbaiki Sistem Didik Taruna Usai Praja IPDN Tewas
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (kanan) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait reshuffle Kabinet Merah Putih di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/9/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/tom.

tirto.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menanggapi tewasnya Calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor asal Maluku Utara (Malut), Maulana Izzat Nurhadi.

Dia pun tak berkomentar banyak mengenai penyebab kematian Izzat. Namun, Prasetyo menilai perlunya ada perbaikan dari tata cara mendidik peserta didik baru agar tak terjadi hal yang tak diinginkan dalam lingkungan pendidikan.

“Seharusnya di lembaga-lembaga pendidikan kita harus memperbaiki proses dan ya apa namanya kebiasaan-kebiasaan atau mungkin tradisi-tradisi mendidik yang kurang tepat. Itu harus kita perbaiki, tidak hanya di IPDN,” kata Prasetyo di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Diketahui, sebelumnya Izzat pingsan saat upacara apel. Izzat pun meninggal dunia saat menjalani pengobatan. Ia diduga meninggal akibat henti jantung.

Prasetyo pun mengaku belum mendapatkan laporan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian terkait ihwal kematian Izzat. Maka dari itu, politikus Partai Gerindra itu akan segera meminta konfirmasi dari Mendagri.

“Ya, saya belum menerima laporan dari Pak Mendagri. Nanti kami coba akan konfirmasikan,” ucapnya.

Sebelumnya, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membenarkan seorang calon praja angkatan XXXVI bernama Maulana Izzat Nurhadi asal Maluku Utara dinyatakan meninggal dunia. Korban meninggal di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Rabu (8/10/2025) malam.

Wakil Rektor Bidang Administrasi IPDN, Arief M Edie, mengungkapkan Maulana sempat mengeluh lemas usai mengikuti apel dan langsung ditangani oleh petugas ke klinik di dalam kampus.

“Pada saat lemas masih kita tangani. Kemudian ketika tidak membaik segera kita kirim ke Rumah Sakit Unpad dan dinyatakan meninggal pada Rabu pukul 23.00 WIB,” kata Arief di Sumedang, Jumat (10/10/2025).

Arief menjelaskan hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit diketahui Maulana meninggal karena disebabkan henti jantung dan tidak ditemukan luka di tubuh almarhum.

Baca juga artikel terkait IPDN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher