tirto.id - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berpartisipasi sebagai peserta donor darah plasma konvalesen yang digelar Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada Senin (18/1/2021) kemarin. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan lantaran belum ada informasi resmi Ketua Umum Partai Golkar itu pernah terpapar COVID-19 selama ini.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku tidak tahu Airlangga pernah terpapar COVID-19. Menurutnya pihak Sekretariat Presiden tak pernah mendapatkan pemberitahuan resmi dari Airlangga ataupun dari kementeriannya.
"Kami tidak tahu juga kalau positif, kalau saya dan jajaran setpres tidak tau, Tidak ada pemberitahuan resmi," kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021).
Heru mengatakan tak ada kewajiban bagi pihak Istana Kepresidenan mengumumkan ke publik bila ada menteri yang terjangkit positif COVID-19. Pengumuman seorang menteri terpapar COVID-19 atau tidak, menurut Heru harus disampaikan oleh sang menteri atau pejabat terkait.
"Harus yang bersangkutan yang menyampaikannya sendiri bahwa seseorang yang terpapar kena COVID-19 harus dari yang bersangkutan. Harus dari kemenko jubirnya yang harus sampaikan ke publik," kata Heru.
Kabar Airlangga yang juga menjabat Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) positif COVID-19 sempat terdengar pada November 2020 lalu. Kabar itu menyeruak diikuti dengan beberapa agenda yang seharusnya dihadiri Airlangga namun dibatalkan.
Reporter Tirto sempat menanyakan informasi ini kepada Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso pada 16 November dan 5 Desember 2020 lalu, namun tak mendapatkan jawaban.
Sama halnya dengan Juru Bicara Kemenko Perekonomian Alia Karenina. Ketika dihubungi pada 16 November 2020 dan 5 Desember 2020, Alia juga tak kunjung merespon panggilan telepon maupun pertanyaan tertulis.
Senin (18/1/2021) kemarin, Airlangga menghadiri acara Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen yang diselenggarakan Palang Merah Indonesia (PMI), Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Kesehatan, dan BNPB.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyapa Airlangga sebagai penyintas COVID-19 yang berkenan menjadi salah satu pendonor plasma konvalesen dalam acara yang turut dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Yang saya hormati Menko Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto yang pada hari ini menjadi salah satu penyintas yang mendonorkan konvalesennya" ungkap Muhajir.
Begitu pula dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla yang juga senior Airlangga di Partai Golkar yang mengapresiasi peran Airlangga dalam mendonorkan plasma darahnya tersebut merupakan bentuk syukur karena telah sembuh dari infeksi COVID-19.
"Ini merupakan rasa syukur, Pak Airlangga di sini hadir untuk menyumbangkan plasmanya sebagai tanda syukur bahwa dia telah sembuh. Dan sebagai tanda syukur telah sembuh, itu maka dia menyumbangkan plasmanya kepada yang belum sembuh," kata JK.
Ketika ditanya apakah Airlangga pernah terkena COVID-19, Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tak menjawabnya dengan tegas. Ia hanya mengatakan sikap Airlangga yang melakukan donor plasma konvalesen sebagai rasa syukur.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto