Menuju konten utama

Iran Tegaskan Haknya untuk Membela Diri Usai Serangan Israel

Meski demikian, Pemerintah Iran tetap berkomitmen menjaga perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Iran Tegaskan Haknya untuk Membela Diri Usai Serangan Israel
Ilustrasi militer Iran. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Pemerintah Iran pada Sabtu (26/10/2024) mengecam serangan Israel terhadap fasilitas militer Iran dan menegaskan haknya untuk membela diri. Pemerintah Iran juga menyebut serangan itu sebagai pelanggaran atas hukum internasional.

Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip Antara, menyebut Israel telah melakukan "tindakan agresif" dengan menargetkan sejumlah fasilitas militer di beberapa kota Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa "kewajiban Iran mempertahankan diri terhadap agresi asing" adalah bagian dari hak membela diri yang sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB. Pasal tersebut mengizinkan negara anggota PBB mengangkat senjata untuk membela diri terhadap serangan militer.

Meski demikian, Iran tetap berkomitmen menjaga perdamaian kawasan. Iran juga mengingatkan negara serumpun atas "tanggung jawab masing-masing maupun bersama untuk menjaganya".

Iran juga menyambut dukungan kawasan maupun dunia atas potensi meningkatnya ketegangan regional akibat agresi Israel di Gaza dan Lebanon. Turki, Oman, Irak, Malaysia, Indonesia, dan Uni Emirat Arab adalah sejumlah negara yang mengecam serangan Israel ke Iran.

"Penjajahan, tindakan ilegal, dan kejahatan yang dilakukan rezim Zionis—khususnya genosida terhadap rakyat Palestina dan agresi di Lebanon yang berjalan dengan dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat—adalah akar dari ketegangan kawasan," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Iran, dikutip dari Antara, Minggu (27/10/2024).

Dengan demikian, Iran mendorong komunitas internasional bertindak terhadap tindakan Israel yang terus melanggar hukum-hukum internasional, seperti Piagam PBB, Konvensi Genosida, dan hukum humaniter lainnya.

Secara terpisah, Juru Bicara Pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, melaporkan bahwa serangan Israel hanya menyebabkan "kerusakan terbatas" dan kondisi keamanan tetap terkendali.

Serangan terhadap fasilitas militer di Teheran dan di Provinsi Ilam dan Khuzestan dilaporkan terjadi pukul 02:30 pagi waktu setempat (Sabtu, 26 Agustus 2024, 06:30 WIB) sehingga mengaktifkan sirene sistem pertahanan udara sebagaimana terdengar warga.

Angkatan Pertahanan Udara Iran menyatakan bahwa sistem pertahanannya berhasil menangkis serangan Israel, meski mengakui terjadi "kerusakan ringan di sejumlah lokasi" dan empat tentaranya meninggal akibat serangan itu.

Militer Iran tidak menyebut secara terperinci lokasi-lokasi apa saja yang terkena serangan Israel.

Serangan terhadap fasilitas militer Iran tersebut terjadi menyusul serangan rudal Iran ke Tel Aviv pada 1 Oktober 2024 lalu, sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan panglima Korps Garda Revolusi Islam Iran Abbas Nilforoushan.

Iran juga telah memperingatkan Israel bahwa serangan apa pun dari mereka akan "dibalas dengan lebih keras".

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Fadrik Aziz Firdausi