Menuju konten utama

Intimidasi Jurnalis Batam saat Kunker Menhub, Kemenhub Minta Maaf

Seorang jurnalis diintimidasi pengawal Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat melakukan kunjungan kerja di Batam.

Intimidasi Jurnalis Batam saat Kunker Menhub, Kemenhub Minta Maaf
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin (kiri) dan Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta Agus Haryadi (kanan) melakukan sidak di Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (11/5/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyampaikan permohonan maaf terkait intimidasi kepada jurnalis yang meliput Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Batam, Kamis (16/9/2021).

"Kami memohon maaf pada awak media atas ketidaknyamanannya. Kami telah melakukan evaluasi internal dan Menteri Perhubungan telah memberikan teguran keras kepada tim pengamanan di lapangan," kata Adita Irawati, Jumat (17/9/2021).

Adita menambahkan selama ini selalu berupaya melakukan pengamanan dengan pendekatan yang humanis. Insiden tersebut akan menjadi masukan untuk terus melakukan perbaikan ke depan.

Dalam insiden tersebut seorang kontributor media daring Liputan6.com di Batam, Ajang Nurdin akan wawancara secara door stop kepada Budi Karya Sumadi setelah meninjau rumah susun BP Batam.

Namun seorang pengawal Menhub, langsung mendorong pada bagian lehernya. Orang lain kemudian ikut memiting sembari menyeret Ajang menjauh dari rombongan menteri. Ajang kemudian diminta wawancara saat menteri berada di pelabuhan. Padahal ia tidak tahu ada permintaan begitu dan dalam jadwal kunjungan tidak disebutkan larangan door stop.

Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia Batam, Slamet Widodo mengecam intimidasi tersebut. Menurut dia, semua pihak harus menghormati kerja jurnalis sesuai dengan Undang-Undang Pers.

"AJI Batam berharap kejadian yang menimpa Ajang Nurdin tidak terulang lagi bagi jurnalis lain di Batam dan di Indonesia di masa mendatang," kata Slamet.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN WARTAWAN atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali