tirto.id - Insan perfilman Indonesia seperti Dian Sastrowardoyo, Manoj Punjabi, Reza Rahadian dan Marcella Zalianty menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi para insan perfilman. Tiga hari lalu mereka serentak mengunggah surat ke media sosial masing-masing ditujukan kepada Presiden Joko Widodo agar mendukung insan perfilman.
Dalam pertemuan, mereka membahas pemulihan dunia perfilman lewat pembukaan bioskop. Mereka pun meminta agar Presiden Jokowi ikut menonton di bioskop sebagai tanda pemulihan ekosistem perfilman nasional.
"Salah satu adalah permintaan dan usulan kami bahwa gimana supaya kalau presidennya berani ke bioskop itu kan jadi masyarakat lain ikut confidence, ikut yakin," kata prosedur film Manoj Punjabi.
Manoj mengatakan, bioskop sudah mulai menerapkan protokol kesehatan. Akan tetapi, masih enggan masyarakat ke bioskop. Padahal, kata Manoj, sejumlah rumah produksi ingin merilis sejumlah film yang diproduksi 10-12 bulan lalu. Ada puluhan film yang tertunda untuk dirilis karena khawatir dengan kondisi lesunya dunia perbioskopan Indonesia."Kurang lebih ada sekitar 40-50 film lebih pending. Mungkin film besar ada sekitar 15-20 film. itu pending dari beberapa produser, beberapa ph yang belum mau rilis karena situasi ini," kata Manoj.
Selain itu, Manoj juga mengakui mereka meminta kontribusi lain berupa tax incentive. Ia mengatakan, pajak hiburan di daerah memang berjumlah berbeda-beda. Akan tetapi, dorongan tax incentive dari pemerintah pusat diharapkan bisa mendorong daerah untuk meringankan beban pajak hiburan kepada para sineas.
"Jadi ini adalah dorongan untuk kami merilis film-film besar kami yang sudah ada dari 10 bulan 1 tahun lalu yang sedang diproduksi sekarang dan film-film box office ini yang angkat penonton ke bioskop, yang akan bawa penonton ke bioskop. Jadi saya kira tax incentive adalah salah satu insentif dari yang lain-lain," kata Manoj.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali