tirto.id - Sebuah drone atau pesawat tanpa awak yang diduga milik Ukraina dilaporkan jatuh di dekat Moskow. Lokasi jatuhnya drone itu tidak jauh dari markas Gazprom, raksasa energi Rusia.
Seperti diberitakan BBC pada Rabu, 1 Maret 2023, Gubernur Moskow, Andrei Vorobyov menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam serangan drone yang menargetkan fasilitas sipil ini.
Kendati demikian, lokasi jatuhnya drone yang hanya berjarak 100 kilometer (60 mil) dari Moskow bisa membuat pihak Rusia was-was atas ancaman serangan serupa.
"Tidak ada korban jiwa atau kerusakan di lapangan. FSB (dinas keamanan Rusia) dan pihak berwenang lainnya sedang menyelidiki," ujar Vorobyov.
"Kemungkinan (target drone) adalah fasilitas infrastruktur sipil, yang tidak mengalami kerusakan," sambungnya.
Dalam tampilan foto yang dirilis, drone itu mirip UJ-22 Airborne, produksi salah satu perusahaan Ukraina, Ukrjet. UJ-22 Airborne mempunyai jangkauan hingga 800 km atau dapat mencapai wilayah Kolombia jika diluncurkan dari Ukraina.
Mengutip laman Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pihak Ukraina berada di balik serangan drone dengan target utama Krasnodar dan Adygea.
Kementerian itu mengatakan, sistem pertahanan anti-drone yang dimiliki Rusia berhasil membuat drone tersebut berbelok arah dan tidak menemui sasaran utama.
"Kedua drone itu kehilangan kendali dan menyimpang dari jalur. Satu jatuh ke sebuah ladang, yang lain menyimpang dari lintasannya, tidak membahayakan target yang dituju," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin menanggapi serius serangan drone ini. Putin langsung memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan keamanan, terutama di wilayah Ukraina timur.
"Kita perlu meningkatkan kontra intelijen secara umum, karena dinas-dinas khusus Barat sangat aktif dalam kaitannya dengan Rusia," ujar Putin.
"Dan sekarang mereka telah menempatkan personel tambahan, sumber daya teknis dan sumber daya lainnya untuk melawan kami. Kita harus meresponsnya dengan tepat," lanjutnya.
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-371
Kota Bakhmut di Ukraina masih dalam situasi tegang. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pada Selasa, 28 Februari 2023,"situasi yang paling sulit, tetap saja ada di Bakhmut dan pertempuran yang sangat penting untuk mempertahankan kota."
Seperti dikutip CNN, Zelensky juga menganggap Rusia mengalami kerugian yang cukup besar berdasarkan informasi dari para komandannya.
"Rusia sama sekali tidak menghitung jumlah orang, terus menerus mengirim pasukan untuk menyerang posisi kami. Intensitas pertempuran semakin meningkat," sambung Zelensky.
Di sisi lain, Rusia mengklaim pasukan Ukraina telah menggempur infrastruktur sipil di Kota Golaya Pristan yang masuk wilayah Kherson dengan meluncurkan roket, howitzer, dan mortir.
"Serangan penembakan tidak pernah berhenti, banyak serangan yang menargetkan infrastruktur sipil, rumah-rumah penduduk," kata sumber, seperti dikutip Russia News Agency.
"Layanan darurat bekerja sepanjang waktu, tetapi ada masalah dengan komunikasi. Banyak orang mengalami luka-luka. Sejumlah kematian telah dilaporkan akibat peluru menghantam rumah-rumah," lanjut mereka.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto