tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Senin, 12 September 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 12 kali gempa guguran, 18 kali gempa hybrid, 2 kali gempa dangkal dan 16 kali gempa vulkanik dalam.
Sampai saat ini, seperti dikutip laman resmi magma.esdm.go.id, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan Siaga Level III.
Masyarakat masih diminta untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 21.4-26°C. Kelembaban 74-87%. Tekanan udara 568-688 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-16 mm dan lama gempa 22.2-122.4 detik.
- 18 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 2-10 mm, S-P 0.2-0.9 detik dan lama gempa 5.3-10.9 detik.
- 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 35-74 mm, dan lama gempa 8.7-14.3 detik.
- 16 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0.8-1.1 detik dan lama gempa 6.8-13 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya