Menuju konten utama

Berita Gunung Merapi 8 September 2022: 20 Kali Gempa Guguran

Gunung Merapi mengalami 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm dan lama gempa 20.3-197.9 detik.

Berita Gunung Merapi 8 September 2022: 20 Kali Gempa Guguran
Suasana guguran awan panas Gunung Merapi pada Selasa (19/4/2022) Foto/BPPTKG

tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Kamis, 8 September 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB mengalami 20 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, 12 kali gempa hybrid, 10 kali gempa vulkanik dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Sampai saat ini, seperti dilaporkan laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih dinyatakan Siaga Level III.

Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Aktivitas Gunung Merapi

Gunung api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl

Pengamatan Visual

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara.

Klimatologi

Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara. Suhu udara sekitar 17.5-21°C. Kelembaban 60-98%. Tekanan udara 625-688 mmHg.

Pengamatan Kegempaan

  • 20 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm dan lama gempa 20.3-197.9 detik.
  • 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 21-33.5 detik.
  • 12 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0.3-0.7 detik dan lama gempa 6.6-10.9 detik.
  • 10 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0.5-1 detik dan lama gempa 8.2-11.4 detik.
  • 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 44 mm, S-P 28.8 detik dan lama gempa 152.3 detik.

Rekomendasi

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya