Menuju konten utama

Gunung Merapi Mengalami 90 Kali Gempa Guguran dalam Sehari

BPPTKG juga mencatat Gunung Merapi mengalami 63 kali gempa fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, dan enam gempa embusan pada Selasa (23/8/2022).

Gunung Merapi Mengalami 90 Kali Gempa Guguran dalam Sehari
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (24/4/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/YU

tirto.id - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengalami 90 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (23/8/2022) pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso melaporkan pada periode pengamatan itu juga tercatat 63 kali gempa fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, dan enam gempa embusan.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih ke luar dari Gunung Merapi dengan intensitas tipis hingga sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan yang sama, tercatat delapan kali guguran lava ke luar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 23 Agustus 2022 menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,3 cm dalam tiga hari.

Sementara berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 12-18 Agustus 2022, tidak teramati perubahan ketinggian pada kubah barat daya.

"Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," kata Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).

Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.664.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi juga bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).

Apabila Gunung Merapi mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Baca juga artikel terkait GEMPA GUGURAN MERAPI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan