tirto.id - Gunung Merapi yang terletak di antara perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami 63 kali gempa guguran, 2 kali gempa hembusan dan 1 kali gempa tektonik jauh. Aktivitas itu berdasarkan pantauan hari ini, Rabu, 25 Agustus 2021 pukul 06.00-12.00 WIB.
Seperti dilaporkan laman magma. esdm.go.id, berdasarkan pengamatan visualnya, gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur dan barat.
Sementara potensi bahayanya, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur dan barat.
Klimatologi
Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur dan barat. Suhu udara sekitar 20-27°C. Kelembaban 61-88%. Tekanan udara 569-719 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 63 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm dan lama gempa 11-107 detik.
- 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7-9 mm, dan lama gempa 7-12 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 79 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya