tirto.id - Info Gunung Merapi hari ini, Kamis pagi, 16 Maret 2023, berdasarkan pengamatan di periode pukul 00.00 - 06.00 WIB, tercatat mengalami 62 kali gempa guguran dan 7 kali gempa hybrid/fase banyak.
Melansir laman magma.esdm.go.id, Gunung Merapi menunjukkan juga adanya aktivitas vulkanik berupa 7 kali gempa hybrid/fase banyak, kemudian satu kali gempa vulkanik dangkal, dan satu kali gempa vulkanik dalam. Hingga kini, statusnya masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.
Sehari sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mencatat bahwa Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dari kubah lava dan 30 kali guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Saat ini, Gunung Merapi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik, terutama gempa guguran yang tercatat meningkat dua kali lipat dari sehari sebelumnya, 15 Maret 2023, hanya tercatat 30 kali gempa guguran, sedangkan pada 16 Maret 2023, naik menjadi 62 kali gempa guguran.
Aktivitas Warga di Sungai Berhulu Merapi Diimbau Dihentikan
Diberitakan Antara News, terkait aktivitas Gunung Merapi yang masih masif, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengeluarkan Surat Edaran Bupati Nomor 014 Tahun 2023 tentang imbauan dihentikannya aktivitas masyarakat di sungai berhulu Merapi.
Surat Edaran tersebut ditujukan kepada masyarakat yang berdekatan dengan kawasan bahaya bencana Gunung Merapi, setelah tercatat adanya peningkatan eskalasi bahaya erupsi Merapi sejak Sabtu pekan lalu, 11 Maret 2023.
Menurut penjelasan Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dirilisnya surat edaran tersebut ditujukan guna memberikan informasi kepada masyarakat, sekaligus memberikan rasa aman serta mengurangi risiko dampak erupsi Gunung Merapi.
“Saya mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan kegiatan dan aktivitas apa pun di daerah potensi bahaya, terutama di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi sektor barat daya dan sektor tenggara sampai dengan situasi aman,” ungkap Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, mengatakan bahwa surat edaran dari Bupati Sleman itu memang sangat diperlukan untuk mitigasi bencana dari potensi erupsi Gunung Merapi. Pihaknya juga telah menyiapkan masker guna mengantisipasi hujan abu akibat peningkatan eskalasi erupsi Merapi.
“Kami sudah melakukan aktivasi posko bencana di kelurahan-kelurahan dan melakukan pengecekan penerangan jalan umum (PJU) di jalur evakuasi bersama dengan Dinas Perhubungan,” jelas Makwan.
Menanggapi surat edaran Bupati Sleman, Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penutupan di area Hulu Sungai Gendol agar tidak ada masyarakat yang beraktivitas di kawasan tersebut.
“Kami sudah melakukan penutupan di empat titik di alur Sungai Gendol karena apabila terjadi bencana erupsi, Sungai Gendol ini merupakan kawasan rawan bencana dan berbahaya karena berjarak 6 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” ungkap Heri.
Berita Terkini Erupsi Gunung Merapi 16 Maret 2023
Gunung Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 18.7-19.5°C. Kelembaban 72-96%. Tekanan udara 565-676 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 62 kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-35 mm dan lama gempa 24.4-166.8 detik.
- 7 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 5-7.6 detik.
- 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 62 mm, dan lama gempa 8.3 detik.
- 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 11.7 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto