tirto.id - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan 18 kali guguran lava pijar sejauh 1,5 km ke arah barat daya.
Hal itu berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada periode Rabu (15/3/2023) pukul 00.00-06.00 WIB.
Selain itu, BPPTKG mencatat awan panas guguran satu kali teramati dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter mengarah ke barat daya.
BPPTKG menilai potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Wilayah itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
“Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulis, Rabu.
Status Gunung Merapi saat ini berada pada Level III atau Siaga.
BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya erupsi Gunung Merapi.
BPPTKG juga meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Lalu masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputaran Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” kata Agus.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan