Menuju konten utama

Update Longsor di Serasan Natuna: 50 Orang Tewas dan 4 Hilang

Pemkab Natuna melaporkan total warga yang mengungsi akibat terdampak bencana longsor di Serasan berjumlah 2.835 orang.

Update Longsor di Serasan Natuna: 50 Orang Tewas dan 4 Hilang
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban tertimbun tanah longsor di Kampung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/3/2023). ANTARA FOTO/Cherman/Lmo/nym.

tirto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), melaporkan korban tewas akibat tanah longsor di Serasan bertambah menjadi 50 orang.

Data ini dihimpun Pos Komando Penanganan Darurat Bencana di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur per Selasa (14/3/2023) pukul 20.00 WIB.

"Data korban meninggal 50 Orang, 49 teridentifikasi, 1 belum teridentifikasi,” kata kata Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Longsor di Serasan, Patli Muhamad melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu (15/3/2023).

Pemkab Natuna mencatat 4 orang masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Mereka hilang diduga tertimbun tanah longsor di Serasan.

Tim SAR gabungan masih menjadikan Desa Pangkalan dan Dusun Genting sebagai titik pencarian korban.

Sementara itu, korban luka berat akibat longsor di Serasan sebanyak empat orang. “3 orang dirawat di Kalimantan, 1 orang dirawat di Ranai,” ujar Patli.

Patli melaporkan total warga yang mengungsi akibat terdampak bencana longsor di Serasan berjumlah 2.835 orang.

Dia merinci di pengungsian PLBN sebanyak 340 Orang, pengungsian Desa Payak 552 Orang, pengungsian Batu Berian 45 orang, pengungsian di SMA 1 Serasan 238 orang, pengungsian Pelimpak 463 Orang, dan pengungsian Airnusa 389 Orang.

Kemudian di pengungsian Kampung Hilir 63 orang, Tanjung Setelung 256 orang, Jermalik 50 orang, Arun Ayam 196 orang dan Air Ringgau 243 orang.

“Rumah yang terdampak 100 Rumah,” tutur Patli.

Hari ini terhitung sebagai akhir dari perpanjangan masa tanggap darurat longsor di Pulau Serasan sejak 13 Maret 2023. Patli mengatakan malam ini akan dilakukan evaluasi untuk menentukan apakah masa tanggap darurat perlu dilanjutkan atau dihentikan.

“Akan diputuskan malam ini jam 7 pada rapat evaluasi perpanjangan masa pencarian tahap 1 yang akan ditentukan berdasarkan hasil pencarian hari ini yang berakhir pukul 17:00 WIB,” ujar Patli.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bencana longsor di Serasan merupakan longsor terburuk sepanjang sejarah bencana longsor di Indonesia.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menilai longsor di Serasan terburuk terutama dari segi korban jiwa.

"Kalau 54 (orang) ini memang asumsinya sudah meninggal semua ya, karena sudah lewat 24 jam. Ini adalah salah satu, mungkin hingga saat ini, bencana longsor terburuk yang pernah terjadi dalam sisi korban jiwa dalam satu kejadian," kata Abdul dalam Disaster Briefing, Senin (13/3/2023).

Baca juga artikel terkait KORBAN TEWAS BENCANA LONGSOR NATUNA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan