tirto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), melaporkan empat korban longsor di Pulau Serasan belum ditemukan.
Data yang dihimpun Pos Komando Penanganan Darurat Bencana di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur per Kamis (16/3/2023) pukul 20.00 WIB, belum ada lagi korban longsor yang ditemukan.
“Kamis 16 Maret 2023, penemuan jenazah nihil,” kata Juru Bicara Tanggap Darurat Bencana Longsor di Serasan, Patli Muhamad melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat (17/3/2023).
Tim SAR gabungan masih menjadikan desa Pangkalan dan dusun Genting sebagai titik pencarian korban.
Korban tewas akibat bencana longsor di Serasan hingga saat ini berjumlah 50 orang, dengan rincian 49 teridentifikasi dan satu belum teridentifikasi.
“Korban hilang 4 orang,” sambung Patli.
Selain itu, Patli melaporkan total warga yang mengungsi akibat terdampak bencana longsor di Serasan berkurang menjadi 1.605 orang.
Dia merinci di pengungsian PLBN sebanyak 100 Orang, pengungsian Desa Payak 552 Orang, pengungsian Batu Berian 54 orang, pengungsian di SMA 1 Serasan 203 orang, pengungsian Pelimpak 31 Orang, dan pengungsian Air Nusa 152 Orang
Kemudian di pengungsian Kampung Hilir 67 orang, Tanjung Setelung 3 orang, Jermalik 96 orang, Arun Ayam 103 orang dan Air Ringgau 244 orang.
Bupati Natuna Wan Siswandi telah memperpanjang masa tanggap darurat bencana longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) hingga 18 Maret 2023.
"Kami berharap dengan masa tambahan ini Tim SAR gabungan dapat memaksimalkan pencarian agar seluruh korban dapat ditemukan,” kata Wan Siswandi dalam keterangan tertulis, Kamis.
Siswandi menyampaikan bahwa ini adalah masa perpanjangan pencarian korban longsor di Serasan yang terakhir. Setelah itu, pemerintah akan fokus pada penanganan pascabencana.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan