tirto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), memberikan dua pilihan bagi pengungsi bencana longsor di Pulau Serasan selama menunggu pembangunan rumah relokasi selesai.
Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan rumah relokasi tersebut sedang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pertama dapat tinggal dipengungsian dan kebutuhannya akan dipenuhi. Kedua warga yang terdampak dapat tinggal di luar pengungsian dan akan diberikan uang hunian tunai dalam masa tunggu tiga bulan hingga rumah relokasi selesai dibangun," kata Siswandi dalam keterangan tertulis yang dikutip pasa Senin (20/3/2023).
Siswandi menyampaikan masa tanggap darurat pencarian korban longsor di Serasan ditutup per Sabtu, 18 Maret 2023. Penanganan bencana longsor kini memasuki tahap transisi dan recovery tanggap darurat hingga 31 Maret 2023.
Hingga hari terakhir pencarian korban longsor di Serasan, tim SAR gabungan telah menemukan 50 jenazah dan menyatakan empat orang hilang.
“Alhamdulillah setelah memberikan pengertian, keluarga dapat menerima dan sudah mengikhlaskan,” kata Siswandi
Pemkab Natuna mencatat per Minggu (19/3/2023), warga terdampak longsor di Serasan yang mengungsi sebanyak 478 orang. Sebagian warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing yang tidak mengalami kerusakan.
Para pengungsi tersebar di berbagai titik, dengan rincian sebagai berikut:
Pengungsian PLBN: 33 Orang
Pengungsian Pelimpak: 26 Orang
Pengungsian Kp. Hilir: 66 Orang
Pengungsian Batu Berian: 22 Orang
Pengungsian Desa Payak: 5 Orang
Pengungsian Tanjung Setelung: 3 Orang
Pengungsian SMA 1: 194 Orang
Pengungsian Air Nusa: 0 Orang
Pengungsian Jermalik: 33 Orang
Pengungsiang Arun Ayam: 72 Orang
Pengungsian Air Ringau: 4 Orang
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan