tirto.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menuturkan, sikap pemerintah Indonesia yang mengecam keras tindakan Israel yang menguasai Kota Rafah di Gaza. Tindakan Israel menjadi anomali karena bertepatan saat pemerintah tersebut menyetujui gencatan senjata dengan Hamas.
"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina," kata Lalu dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri dalam akun resmi @Kemlu_RI, Rabu (8/5/2024).
Atas nama pemerintah Indonesia, dia meminta agar Dewan Keamanan PBB menghentikan kejahatan yang dilakukan Israel. Dia meminta kejahatan tersebut dilakukan agar tidak ada bencana kemanusiaan yang lebih besar.
"Komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan kejahatan brutal Israel dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar," kata Lalu.
Dia mengingatkan serangan dan tindakan penguasaan setempat di Rafah harus dihentikan. Demi melaksanakan proses gencatan senjata yang sebelumnya sempat diajukan sebelumnya.
"Indonesia menegaskan kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan," kata Lalu.
Pemerintah Indonesia mengingatkan apabila tindakan yang dilakukan Israel adalah perilaku puncak kejahatan manusia.
"Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Lalu.
Dikutip Antara, militer Israel mengatakan brigade lapis baja ke-401 telah mengambil alih "kendali operasional" perbatasan Rafah di sisi Palestina dalam "operasi sapu bersih" di wilayah timur Rafah yang mereka kuasai. Israel pun mengklaim telah menewaskan 20 warga Palestina bersenjata.
Rafah telah menjadi tempat tinggal bagi 1,5 juta pengungsi Palestina yang menyelamatkan diri dari perang yang dilancarkan Israel setelah adanya serangan Hamas, yang menewaskan 1.200 orang pada 7 Oktober 2023.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin