Menuju konten utama

Indeks IKK Turun, Ekspektasi Perekonomian Bisa Melemah

Hasil survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Januari 2020) diprakirakan meningkat.

Indeks IKK Turun, Ekspektasi Perekonomian Bisa Melemah
Pedagang menampi cabai dagangannya di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2019 masih berada pada level optimis (di atas 100) yakni sebesar 124,8, meski lebih rendah dibandingkan dengan IKK pada bulan sebelumnya sebesar 126,4.

Penurunan IKK salah satunya dipengaruhi oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat melemah dari bulan sebelumnya, terutama dipengaruhi oleh menurunnya keyakinan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja.

Pada Juli 2019, optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja menurun terindikasi dari indeks ketersediaan lapangan kerja yang menurun dari 101,0 pada bulan sebelumnya menjadi 96,6 atau berada di level pesimis.

"Penurunan indeks terjadi pada sebagian besar kelompok pendidikan terutama responden berpendidikan akademi dan sarjana," tulis BI dalam laporan Survei Konsumen Juli 2019 yang dirilis hari ini, Selasa (6/8/2019).

Dilihat berdasarkan usia, penurunan indeks terjadi pada hampir seluruh kategori usia terutama responden berusia 30-40 tahun.

Sementara itu, keyakinan konsumen terhadap penghasilan konsumen saat ini dibandingkan kondisi 6 bulan yang lalu melemah.

Hal ini tercermin dari indeks penghasilan saat ini yang tercatat sebesar 123,3 pada Juli 2019 atau turun 3,2 poin dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan indeks penghasilan terjadi pada mayoritas kategori pengeluaran responden terutama pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5.000.000 perbulan.

Dari sisi usia penurunan penghasilan terjadi pada hampir seluruh kategori usia terutama pada responden berusia diatas 60 tahun. Sejalan dengan melemahnya keyakinan terhadap penghasilan, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama juga mengalami penurunan.

Hal ini tercermin dari image pembelian barang tahan lama atau durable goods pada Juli 2019 yang tercatat sebesar 113,6 lebih rendah dari 116,6 pada bulan sebelumnya.

Menurut persepsi konsumen pembelian durable goods terutama terjadi pada jenis barang elektronik handphone televisi komputer dan lain-lain.

"Penurunan terjadi pada hampir seluruh kategori tingkat pengeluaran dan seluruh kategori usia terutama pada responden dengan pengeluaran 4,1 sampai Rp5.000.000 perbulan dan berusia diatas 60 tahun," terang BI.

Hasil survei juga mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Januari 2020) diprakirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan mendatang sebesar 174,9, meningkat dari 170,3 pada bulan sebelumnya.

Peningkatan itu disebabkan oleh tingginya permintaan pada awal tahun yang berdampak pada kenaikan harga barang.

Meski demikian, optimisme konsumen masih tetap terjaga ditopang oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang membaik.

Hal ini terindikasi oleh Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat sejalan dengan tetap kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kenaikan penghasilan ke depan.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali