Menuju konten utama

JK Berharap Suku Bunga Bank Indonesia Bisa Kembali ke 4,5%

Menurut JK dalam kondisi lebih tenang dan kondisi ekonomi lebih baik suku bungan bisa turun lagi.

JK Berharap Suku Bunga Bank Indonesia Bisa Kembali ke 4,5%
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) tiba di ruang Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2019 di Jakarta, Kamis (25/7/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama.

tirto.id - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) berharap suku bunga Bank Indonesia dapat kembali diturunkan seiring dengan kondisi membaiknya perekonomian. Sebab, menurut dia, suku bunga rendah dapat mendorong pertumbuhan kredit dan eskpansi dunia usaha.

Menurut JK kebijakan BI menurunkan suku bunga 25 bps pekan lalu sudah cukup tepat untuk kondisi saat ini. Namun dia berharap agar bisa diturunkan lagi.

"Tentu dalam kondisi hari ini cukup baik, tapi harapannya dalam kondisi lebih tenang, kondisi ekonomi lebih baik itu bisa turun lagi, dulu kita pernah 4,5 persen," ucapnya di hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2019).

Penurunan suku bunga 25 bps itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019. Dengan demikian, suku bunga acuan yang sebelumnya berada di angka 5 persen turun menjadi 5,75 persen.

Sementara itu, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen.

Menurut Bank Sentral, penurunan suku bunga ditempuh sejalan dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang terkendali.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, bank sentral tetap meneruskan strategi operasi moneter untuk memastikan ketersediaan likuiditas di pasar uang dan memperkuat transmisi kebijakan moneter yang akomodatif.

Kebijakan makroprudensial yang akomodatif juga tetap ditempuh untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian dan kebijakan sistem pembayaran dan pendalaman pasar keuangan juga terus diperkuat.

Di samping itu, lanjut Perry, memandang bahwa ke depannya masih terbuka ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Baca juga artikel terkait SUKU BUNGA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Irwan Syambudi