Menuju konten utama

Indef: Perputaran Uang saat Tahun Politik Tembus Rp100 Triliun

Situasi domestik tahun depan yang bertepatan dengan tahun politik akan mendongkrak perputaran uang mencapai Rp100 triliun.

Indef: Perputaran Uang saat Tahun Politik Tembus Rp100 Triliun
Warga melintas di depan mural bertemakan Pemilu di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/7/2023).ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.

tirto.id - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, mengatakan situasi domestik tahun depan yang bertepatan dengan tahun politik akan mendongkrak perputaran uang mencapai Rp100 triliun.

"Kalau kita lihat mungkin sekitar Rp50-60 triliun anggaran pemerintah keluar, tapi kalau teman-teman saya [Indef] menghitung mungkin totalnya hampir Rp100 triliun akan terjadi perputaran uang yang luar biasa di tahun politik," kata Tauhid dalam acara Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024, Tantangan Pelik Ekonomi di Tahun Pemilu, Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Proses demokrasi tahun depan, kata Tauhid, akan menaikkan belanja pada kebutuhan makan dan minum, akomodasi, hotel, transportasi hingga logistik. Hal itu didorong oleh kebutuhan kampanye selama tahun tersebut.

"Apakah itu untuk belanja makan minum, akomodasi, hotel, transportasi, logistik, begitu itu akan terjadi luar biasa dalam kurun waktu yang sangat cepat begitu ya, saya kira ini menjadi sinyal positif bagi ekonomi," ucap dia.

Bukan hanya itu, proyeksi perputaran ekonomi semakin menjanjikan lantaran adanya kemungkinan pemilihan presiden (Pilples) akan berlangsung dua putaran.

Meski begitu, Tauhid menilai, terdapat tantangan di tahun depan untuk mendongkrak ekonomi, meski ada sisi positif dari perayaan demokrasi besar-besaran. Dia menyebut, situasi The Fed dalam mempertahankan suku buna tinggi hingga situasi global yang belum membaik akan turut andil dalam proyeksi ekonomi ke depan.

"Tantangannya adalah tahun depan masih dalam situasi era suku bunga tinggi, apakah kemudian The Fed masih akan menurunkan suku bungannya atau masih bertahan pada level ini," ucap Tauhid.

"Situasi tahun depan seperti yang disampaikan lembaga internasional bahwa kita belum normal karena situasi tahun depan pertumbuhan ekonomi tahun ini 2,7 persen, tahun depan meskipun ada peningkatan mungkin sekitar 2,8 persen ini belum dalam keadaan baik-baik saja," sambung dia.

Kemudian, Tauhid mengatakan, perang Ukraina masih berlanjut, krisis Timur Tengah, termasuk juga tingginya harga pokok yang mempengaruhi ekonomi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Cina mengalami perlambatan dan situasi global akan turut andil mempengaruhi ekonomi tahun depan.

Baca juga artikel terkait TAHUN POLITIK 2024 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang