Menuju konten utama

Indef: Hanya di Indonesia Harga Naik Jelang Ramadan

Hanya di Indonesia harga-harga naik menjelang hari-hari keagamaan, padahal di negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam, yang mayoritas Muslim tidak mengalami gejolak harga pangan seperti di Indonesia.

Indef: Hanya di Indonesia Harga Naik Jelang Ramadan
Ilustrasi. Petugas Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdialog dengan pedagang saat melakukan sidak di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/5). Antara foto/Dewi Fajriani.

tirto.id - Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan hari-hari besar keagamaan lain hanya terjadi di Indonesia. Sementara di negara lain tidak terjadi kenaikan.

“Di semua negara ada hari keagamaan juga. Malah di negara lain, setiap mau Natal, ada sale (diskon). Tapi anehnya di Malaysia, Brunei Darussalam, yang mayoritas Muslim tidak mengalami gejolak harga pangan seperti di Indonesia,” kata Enny dalam diskusi bertema 'Sengkarut Tata Kelola Pangan' di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Enny menjelaskan alasan fenomena "sale" menjelang Natal di negara lain yang dinilai berkebalikan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Menurut dia, "sale" besar-besaran yang dilakukan banyak pelaku usaha jelang Natal di negara lain dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar melalui momentum tingginya permintaan.

Strategi tersebut, lanjut Enny, dilakukan lantaran persaingan yang ketat antara para pelaku usaha di negara-negara lain sehingga harus melakukan penetrasi pasar dengan upaya keras.

“Setiap hari besar keagamaan, memang ada peningkatan permintaan. Hanya saja masyarakat di kita unik setiap kali perayaan keagamaan. Permintaannya bisa jauh lebih tinggi,” ujarnya.

Anehnya, lanjut Enny, gejolak harga pangan menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadhan, Idul Fitri atau Natal di Indonesia sepertinya telah menjadi agenda rutin.

“Dulu waktu Orde Baru, dua-tiga hari atau seminggu sebelum (hari raya) ada kenaikan harga. Tapi saat ini, sebulan sebelum Ramadhan harga-harga sudah naik,” kata dia.

Karena itu, Enny berharap pemerintah bisa menempatkan masalah pangan sebagai persoalan krusial karena dampaknya yang luas terhadap perekonomian dan dunia bisnis. “Pangan ini persoalan krusial, karena berdampak pada perekonomian dan dunia bisnis,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz