Menuju konten utama

Imbas Wabah Corona, Barang Ritel Terancam Alami Kekosongan

Virus Corona membuat aktivitas di Cina melandai, termasuk para supplier barang ritel.

Imbas Wabah Corona, Barang Ritel Terancam Alami Kekosongan
Calon konsumen berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Ketua Komite Tetap Perdagangan Kadin Indonesia Tutum Rahanta mengatakan dampak wabah virus Corona di Cina kini sudah mulai memukul sektor ritel. Tutum menjelaskan akhir-akhir ini pengusaha mulai kesulitan mendapatkan barang lantaran virus Corona membuat aktivitas di Cina melandai menyusul diperpanjangnya libur imlek hingga 2 Februari 2020 kemarin.

“Dengan adanya Tiongkok memperpanjang liburan imlek, barang-barang ke depan pasti terjadi kekosongan. Ini akan memengaruhi pertumbuhan kita,” ucap Tutum di Hotel Indonesia, Jumat (7/2/2020).

Penjelasan Tutum ini menjadi salah satu curhatannya pada Menteri Keuangan Sri Mulyani saat sesi tanya jawab dengan pengusaha. Tutum menjelaskan virus Corona menyebabkan kekhawatiran pengusaha karena ketidakjelasan nasib supplier di Cina.

Seraya dengan Tutum, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan dampak virus Corona saat ini meresahkan pengusaha. Untuk pariwisata sendiri katanya sudah menyebabkan pembatalan 20 ribu pax pesanan kamar di Bali hanya karena tidak ada penerbangan dari dan ke Cina.

Ia mengatakan dampaknya juga meluas sampai ke ekspor-impor. Terakhir ia ketahui ekspor hewan hidup berupa ikan pun terganggu.

“Baru saja abis Imlek ada Corona buat kita kelimpungan. Ini harus hati-hati semuanya,” ucap Hariyadi di Hotel Indonesia, Jumat (7/2/2020).

Hariyadi juga berharap kalau virus ini tidak akan mewabah lebih lama dari Februari 2020. Pasalnya jika melebihi ia yakin dampaknya akan jauh lebih buruk dari yang sudah diderita hari ini.

“Kalau berlanjut sampai lebih dari Februari 2020 akan jadi serius,” ucap Hariyadi.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri