tirto.id - Informasi dan klaim di media sosial mengenai pasangan calon presiden/wakil presiden (capres/cawapres) semakin banyak dan beragam jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Terbaru, beredar klaim yang mempertanyakan apakah cawapres nomor urut 2—Gibran Rakabuming—ditetapkan menjadi ulama. Isu tersebut disebarkan akun Instagram "satgasabw" pada Selasa (2/1/2024) lewat video (arsip) yang menunjukkan Gibran dipakaikan ulos dan diberikan tongkat.
Per Selasa (16/1/2023), unggahan ini telah menuai 9.500 tanda suka (likes), 6.300 komentar, dan dibagikan ulang 2.100 kali. Sejumlah komentar teratas cenderung percaya dengan narasi ini.
Dari pengamatan Tim Riset Tirto, unggahan serupa juga ditemukan di Facebook Haji Toha (arsip) dan Riana Ash (arsip), serta kanal YouTube Generasi Akal Sehat. Akun Instagram marhall88 (arsip) juga mengunggah video yang sama dengan narasi yang sedikit berbeda.
Lalu, benarkah Gibran dilantik menjadi ulama?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tirto memecah beberapa cuplikan gambar dalam video, kemudian menelusurinya melalui reverse search image. Salah satu hasil pencarian mengarahkan ke pemberitaan Antara.
Diketahui, cuplikan gambar itu berasal dari dokumentasi yang diambil saat Gibran mengunjungi Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Medan pada Desember 2023. Dalam acara tersebut, ada pemasangan ulos dan pemberian tongkat oleh pengasuh pesantren kepada Gibran sebagai simbol kepemimpinan.
"Mudah-mudahan menjadi pemimpin, dan kita doakan tercapai cita-citanya. Kalau saya hanya bisa mendoakan, dan kita sokong yang muda-muda ini karena semangatnya untuk memimpin negeri ini," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Syech Ali Akbar Marbun, sebagaimana dikutip dari Antara.
Penelusuran lebih lanjut mengenai kegiatan Gibran di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan mengarahkan ke video dari KompasTV. Aktivitas tersebut merupakan bagian dari safari politik Gibran pada akhir tahun 2023 lalu ke Sumatra Utara.
Tidak ada informasi apapun tentang pelantikan Gibran menjadi ulama, tak ada juga pernyataan resmi atau pemberitaan dari media kredibel yang mendukung narasi "Gibran menjadi ulama".
Dengan demikian, klaim yang menyebut Gibran menjadi ulama itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Sumber:
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi