Menuju konten utama

Heru Budi: Jakarta Tak Bisa Atasi Masalah Macet Sendirian

Heru mengatakan kota kawasan aglomerasi Jabodetabek juga ikut bertanggung jawab atas kemacetan di Jakarta.

Heru Budi: Jakarta Tak Bisa Atasi Masalah Macet Sendirian
Konferensi pers Contact Signing Ceremony between PT MRT Jakarta (Persero) and Sojitz Corporation, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Tirto.id/Faesal Mubarok)

tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, enggan mengurus kemacetan di Jakarta sendirian. Menurut dia, kota di kawasan aglomerasi Jabodetabek juga ikut bertanggung jawab atas kemacetan di Jakarta.

Sebab, kata Heru, ada total 22 juta kendaraan bermotor yang memasuki kawasan Jakarta setiap harinya. Kendaraan bermotor itu disebut masuk dari kawasan aglomerasi Bodetabek.

"Keluar masuk kendaraan kurang lebih 22 juta di jakarta, yang masuk dan keluar. Tentunya kemacetan ini tidak bisa hanya Jakarta, tapi harus bersama-sama dengan kota aglomerasi," sebutnya di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).

Ia mengatakan, salah satu langkah nyata soal keterlibatan kota Jabodetabek dalam penanganan kemacetan di Jakarta adalah pencanganan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta rute Medan Satria di Bekasi hingga Tomang di Jakarta Barat. Pembangunan angkutan massal ini turut melibatkan dua pemerintah daerah dari kawasan Jabodetabek.

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta disebut terus berupaya menangani kemacetan. Salah satunya, yakni pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta.

"Memang yang membangun transportasi, ya namanya membangun transportasi, ya [pembangunan] terus menerus. Kemacetan ya memang ini permasalahan DKI Jakarta," tutur Heru.

Menurut dia, operasional Transjakarta juga akan ditambah hingga kawasan permukiman-permukiman baru di Jakarta. Harapannya, warga di kawasan permukiman itu tak menggunakan transportasi pribadi untuk beraktivitas.

Heru menyadari bahwa kebanyakan warga masih memilih menggunakan transportasi pribadi daripada transportasi umum. Karena itu, Pemprov DKI terus memberikan subsidi untuk biaya transportasi umum di Jakarta.

"Memang tantangannya adalah transportasi roda dua, mereka dari rumah langsung [menuju lokasi], tapi kan ini transportasi Jakarta nilainya, harganya, cukup baik, sudah terintegrasi," ucap dia.

Baca juga artikel terkait HERU BUDI HARTONO atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang